Butuh Waktu, Pariwisata NTB Bisa Pulih Kembali Akibat Covid 19.
MATARAM – QOLAMA.COM – Wabah covid 19 tidak saja memberikan dampak besar terhadap prekonomian masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat, tapi juga berdampak terhadap sektor pariwisata NTB, baik dari sisi kunjungan wisatawan maupun tingkat hunian hotel.
“Harus diakui, butuh waktu cukup lama untuk bisa memulihkan kembali sektor pariwisata di Indonesia, termasuk NTB” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, melalui Vidio konfrens, Rabu 29 April 2020.
Ia mengatakan, meski pariwisata masih butuh lama untuk pulih karena pandemi global Covid-19 dan juga tetap optimis, KEK Mandalika tetap akan bisa menggelar Motor GP pada 2021 mendatang.
Sektor pariwisata NTB terutama Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika tetap menjadi super prioritas pembangunan nasional.
Menurutnya, terdapat 17 Perusahaan yang berencana investasi di KEK Mandalika.
Namun saat ini sebanyak 9 Perusahaan yang aktif realisasi investasnya, 8 Perusahaan dengan nilai investasi sebesar 47,06 persen masih melengkapi dokumen perencanaan dan perizinan, serta masih menunggu kondisi aman dari adanya Pandemi COVID-19.
Ia menegaskan berbagai kendala yang masih dihadapi yang merupakan tanggungjawab pusat, akan segera diselesaikan oleh pihaknya bersama para investor, termasuk penanganan kendala investasi di kawasan wisata tiga gili.
Bahlil menjelaskan, sedangkan dalam upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemic Covid-19 mengusulkan agar pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi NTB dipercepat, karena sektor tambang masih dapat berjalan baik di tengah pandemic Covid-19, meski dalam pelaksanaannya tetap harus memperhatiakan protocol pencegahan pandemic tersebut.
Ia pun memuji bahwa realisasi investasi NTB pada triwulan pertama cukup baik meski di tengah pandemi Covid 19. Total nilai investasi dalam catatan BKPM RI cukup baik. Realisasi Investasi Triwulan I tahun 2020 dari 233 Perusahaan sampai dengan 20 April 2020 sebasar Rp 2.14 Triliun lebih, 12,75 persen dari Target Realisasi sebesar Rp 16.8 Triliun.
“Realisasi investasi tersebut terdiri atas investasi asing (PMA) sebesar Rp 992.4 Miliar lebih atau 46,35 persen dan investasi dalam negeri (PMDN) Rp 1.14 Triliun lebih atau sebesar 53,65 persen” katanya
Gubernur NTB, Zulkiflimansyah mengatakan, pihaknya juga optimis bahwa ekonomi akan segera pulih. Meski saat ini tengah fokus penanganan pandemi Covid 19 serta dampak sosial ekonomi yang menyertainya, namun harus tetap memastikan bahwa NTB bersahabat dengan investasi.
“Karena tanpa investasi tidak ada kesempatan kerja yang membawa kemakmuran di masyarakat,” tegasnya.
Zul meminta pemerintah pusat melalui BKPM mencarikan solusi, terhadap berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. Diantaranya beberapa perusahaan yang belum mulai konstruksi, karena terkendala administrasi dan perizinan, kiranya bisa dipermmudah.