HeadlineKabar DesaPertanian

Dorong Ketahanan Pangan Masyarakat Pedesaan, Distan Resmikan LPM.

LOMBOK TIMUR – QOLAMA.COM | Sebagai upaya mendorong ketahanan pangan yang berkesinambungan, Dinas Ketahanan Pangan (Distan), Provinsi Nusa Tenggara Barat meresmikan, Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan dan pencanangan Pertanian Masuk Sekolah (PMS), di Dusun Kesuit, Desa Sakra, Kabupaten Lombok Timur.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengingatkan agar program dan bantuan strategis seperti pangan benar benar diperhatikan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir tentang kesinambungan pangan dengan beroperasinya LPM” kata Zul, Selasa 16 Februari 2021.

Dikatakan, ketahanan pangan harus dimulai dari hulu yakni desa. Dengan pengelolaan pangan, setidaknya dapat memenuhi kebutuhan sendiri dalam waktu yang lebih panjang.

Bumdes kedepan, juga diharapkan harus mempunyai cold storage bertenaga matahari untuk menyimpan hasil laut atau sayur agar tahan lama.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Fathul Gani mengatakan saat ini cadangan pangan NTB sebanyak 640 ton, Dusun Kesuit dinilai mempunyai potensi besar.

Selain itu, LPM Gotong Royong dusun Kesuit melengkapi 48 LPM yang ada di Lotim. Wilayah Sakra termasuk yang terbesar mendapat bantuan sosial dan masih terus memetakan masalah sosial di masyarakat.

“Kehadiran LPM diharapkan mampu menyediakan pangan yang baik dan cukup bagi warganya” harapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sebagai upaya mendukung ketahanan pangan. Edukasi mandiri tentang bertani, selain mengadaptasi lingkungan pertanian sekitar juga bentuk penghargaan kepada apa yang dimiliki dan menggali potensi pangannya untuk ketahanan mandiri.

Kepala Dusun Kesuit, Mustamin mengatakan, potensi desa dengan luas area 20 Ha mampu menghasilkan 120 ton dalam sekali musim panen. Pasca panen, mayoritas warga yang petani menanam tembakau, jagung dan tanaman produktif lain. Oleh karena itu bantuan Rp 60 juta dari Dinas Ketahanan Pangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) benar benar dimanfaatkan dengan menggandeng Rumah Zakat dalam pengelolaannya.

“Setiap hektar menghasilkan 20 ton, dua puluh persennya disimpan di LPM untuk ketahanan pangan. Adapun bantuan dana bagi KWT dikelola bersama dalam bentuk hibah atau bantuan pinjaman”, jelas Mustamin.

Dusun Kesuit dihuni 324 KK dengan mayoritas petani. Pasca panen, petani biasanya menanam tembakau namun sejak tahun lalu akibat harga yang turun, petani mulai mengembangkan tanaman lain.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button