Persaingan Makin Kompetitif, Tenaga Pendidik Harus Mampu Berinovasi.
MATARAM – QOLAMA.COM | Diera persaingan yang semakin ketat dan kompetitif, lembaga pendidikan harus mampu berinovasi, guna menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang selain cerdas, juga terampil, sehingga mampu bersaing.
“Tenaga kependidikan, maupun perangkat kependidikan lain di sekolah ditengan tuntutan akan daya saing yang cukup kompetitif hendaknya harus bisa berinovasi dan berkreasi” kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, ketika menerima Kepala Sekolah SMA Swasta se Kabupaten Lombok Timur, Rabu 17 Februari 2021.
Termasuk bisa melakukan lompatan-lompatan yang berdampak signifikan bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan itu sendiri. Dengan kreasi dan inovasi yang berkesinambungan termasuk visi misi jelas untuk memajukan pendidkan di sekolah.
Persoalan intern semisal sarana parasarana ataupun persoalan anggaran sekolah bisa dicarikan solusi. Dikbud NTB juga agar mendorong para Kepsek maupun guru di sekolah swasta agar lebih kreatif dalam hal mencari bantuan, dengan menjemput bolah ke pusat.
“Kreatifitas dan sikap pro aktif sangat diperlukan agar sekolah menjadi lebih maju dan berkembang di masa-masa yang akan datang” harapnya.
Berkenaan dengan kesejahteraan guru, Politisi PKS tersebut menyarankan agar sekolah swasta lebih berkreasi agar bisa mendapatkan penghasilan sendiri, dengan memiliki usaha sendiri misalkan. Dari usaha itu diharapkan ada tambahan pendapatan untuk menambah honor guru di sekolah swasta.
Lembaga pendidikan swasta juga diharapkan bisa bekerjasama dengan instansi atau dinas terkait untuk bisa mengembangkan usaha sekolah seperti di bidang pertanian ataupun peternakan.
Meaki memang harus diakui pengelolaan sekolah swasta tidak gampang. Kaitan dengan itu Gubernur menyarankan agar para pengelola pendidikan bisa membuka sekolah walaupun sedikit berbiaya mahal, tapi berkualitas dan output dari sekolah itu bisa memberi harapan kepada lulusannya.
“Sekolah berbiaya mahal itu bisa dibandingkan hasilnya dari sisi kualitas. Namun fakta sekarang ini kan masyarakat inginnya sekolah berbiaya sedikit, namun kualitas kelulusannya bagus. Ini tentu jadi kendala besar bagi pengurus sekolah swasta.
Terkait dengan usulan sarana dan prasarana sekolah swasta agar bisa disamakan dengan sekolah negeri ataupun tambahan tunjangan jam mengajar mengajar para guru.
Kabid SMA/SMK Dikbud NTB, Lalu M Hidir menjelaskan, untuk sarana dan parasarana itu terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tergantung dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di masing-masing sekolah. Karena penentuan DAK itu merupakan kebijakan pusat.
“Karena itu kami sarankan agar masing-masing sekolah bisa memberikan data yang akurat sekaligus melakukan perbaikan terhadap Dapodik yang masih kurang lengkap. Jika Dapodik sudah lengkap kemungkinan besar DAK bisa diperoleh meski diberikan secara bergiliran, karena begitu banyaknya permintaan serupa di Kementerian Dikbud,” ujar L HIdir.
Terkait dengan tunjangan jam mengajar guru yang perlu ditambah, Hidir mengungkapkan, seperti yang disarankan oleh Gubernur Zulkieflimansyah agar sekolah punya inovasi seperti membuka usaha sekolah bekerjasama dengan instansi terkait juga bisa memberikan solusi terhadap tambahan honor mengajar para guru.
Usulan lainnya agar para guru swasta bisa diberikan kesempatan untuk diangkat menjadi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), L Hidir menjelaskan, bahwa penerimaan guru tahun ini bisa melalui jalur P3K.
“Guru-guru swastapun bisa mengikuti test P3K dan kuota tahun ini cukup tersedia banyak. Guru swasta diharapkan juga turut berkompetisi dalam penermaan P3K” jelasnya.