MATARAM – QOLAMA.COM | Selama pandemi Covid-19, sektor pertanian jadi sektor paling berkontribusi sediakan lapangan pekerjaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik NTB, lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar 2021, dibandingkan Agustus 2020 adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
“Sektor pertanian, sektor kehutanan dan perikan termasuk sektor yang mengalami peningkatan penyediaan lapangan pekerjaan sebesar 3,07 persen poin, disusul penyediaan akomodasi dan makan minum 1,45 persen poin, jasa pendidikan naik 1,01 persen poin” kata Kepala BPS NTB, Suntono melalui siaran persnya beberapa waktu lalu.
Pada Februari 2021, terdapat 1,40 juta orang atau 53,22 persen pekerja penuh atau penduduk yang bekerja dengan jam kerja minimal 35 jam per minggu. Sementara jumlah pekerja tidak penuh, dengan jam kerja kurang dari 35 jam per minggu sebanyak 1,23 juta orang atauv46,78 persen).
Terdiri dari 406,57 ribu orang setengah penganggur dan 827,64 ribu orang pekerja paruh waktu.
“Jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 2,75 juta orang, naik sekitar 58,14 ribu orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kondisi tersebut, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat sebesar 0,87 persen poin” katanya.
BPS sebelumnya juga merilis, terdapat 297,85 ribu orang atau 7,73 persen penduduk usia kerja yang terkena dampak Covid-19. terdiri dari pengangguran karena Covid-19, 23,08 ribu orang, bukan angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 10,70 ribu orang).
Sementara tidak bekerja karena Covid-19 16,61 ribu orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 247,46 ribu orang.
Meski demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021 turun sebesar 0,25 persen poin menjadi 3,97 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Apabila dilihat menurut tingkat pendidikan, TPT tertinggi terdapat pada penduduk dengan pendidikan tamatan Universitas, yaitu sebesar 7,07 persen.
Penduduk yang bekerja sebanyak 2,64 juta orang, bertambah sekitar 62,49 ribu orang atau sebesar 2,43 persen dibandingkan dengan Agustus 2020. Persentase penduduk yang bekerja pada kegiatan informal meningkat sebesar 1,23 persen poin dibanding Agustus 2020.