Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Banjir dan Tanah Longsor.
MATARAM – QOLAMA.COM | Memasuki puncak musim hujan, masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat dihimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
“Agar masyarakat tetap waspada dampak puncak musim kemarau berupa banjir, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang serta gelombang tinggi” Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Afriyas Ulfah melalui siaran persnya, Minggu 10 Januari 2021.
Curah hujan di NTB pada dasarian I Januari 2021 secara umum berada pada kategori menengah, hanya disebagian wilayah Lombok bagian Utara curah hujan umumnya berada pada katagori rendah sementara itu di sebagian Sumbawa, Dompu dan Bima terjadi hujan dengan katagori tinggi.
Curah Hujan tertinggi terjadi disekitar wilayah Donggo di Kabupaten Bima, dengan jumlah curah hujan mencapai 369 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian I Januari 2021 di wilayah NTB didominasi sifat Atas Normal (AN) meskipun demikian ada beberapa wilayah yang mengalami sifat hujan Bawah Normal (BN), yaitu di Lombok Utara, seagian kecil Lombok Barat, Sumbawa dan Bima.
Dijelaskan, monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut – turut umumnya dalam kategori sangat pendek (1 – 5 hari) bahkan dibeberapa wilayah masih terjadi hujan hingga tanggal updating. HTH terpanjang terpantau di Pos Hujan Bayan di Kabupaten Lombok Utara sepanjang 6 hari.
Prakirawan lain, Suci Agustiarini menambahkan, sementara Indeks ENSO saat ini berada dalam kriteria La Nina Moderat dan diprediksi terjadi hingga bulan Mei 2021. Indeks Dipole Mode saat ini berada pada kategori Netral dan diprediksi akan tetap Netral hingga Mei 2021.
Saat ini, angin baratan secara umum mendominasi wilayah Indonesia. Daerah belokan angin terjadi di utara dan selatan garis ekuator. Zona ITCZ berada di sekitar Laut Jawa. Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif di Samudera Hindia hingga Benua Maritim bagian Barat dan diprakirakan akan tetap aktif hingga akhir dasarian III Januari 2021.
Namun anomali OLR meunujukkan adanya potensi peningkatan wilayah konfektif hingga disekitar wilayah NTB. Oleh karena itu, potensi hujan pada akhir Januari 2021 umumnya semakin besar.
Sementara pada dasarian II Januari 2021, diprakirakan terdapat peluang curah hujan 20-50 mm/dasarian sebesar 80 -100 persen yang merata hampir di seluruh wilayah NTB.
Peluang curah hujan >100mm/dasarian sebesar >50 persen diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Pulau Lombok, sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, sebagian Besar Dompu, dan Bima bagian barat.