MATARAM, QOLAMA.COM | Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengharapkan Posyandu di desa-desa tidak hanya berperan aktif menjaga kesehatan masyarakat, tetapi juga aktif melakukan sosialisasi kesehatan seperti bahaya narkoba, bahkan soal-soal terkait pekerja migran dan pernikahan dini.
Hal ini disampaikan Hj. Siti Rohmi Djalilah saat menerima kunjungan silaturahmi Kepala Perwakilan BKKBN NTB yang baru, dr. Rusnawi Faisol. Sp.KK pada Selasa, (16/6/2020).
“Posyandu kita di seluruh NTB ini dapat berfungsi dengan baik untuk mendeteksi masalah-masalah di tingkat desa. Bukan hanya kesehatan, namun sosialisasi dilakukan melalui Posyandu, baik itu bahaya narkoba, masalah pekerja migran, ataupun pernikahan dini,” Tegas Rohmi.
Rohmi yang dampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTB juga menegaskan, ia ingin Posyandu di NTB dapat menjjadi garda terdepan dalam penanganan kesehatan juga masalah sosial ditengah masyarakat.
“Namun untuk masa pandemi sekarang ini, Posyandu yang membuka pelayanan hanya Posyandu di zona hijau saja dan sistem pelayanan pun dilakukan sesuai protokol kesehatan.” Tambahnya
Rohmi, juga meminta Kepala BKKBN agar melibatkan organisasi-organisasi wanita di NTB dalam kegiatan-kegiatan BKKBN karena organisasi wanita termasuk salah satu organisasi yang paling aktif di kerja0kerja sosial.
“Kalau ada kegiatan, organisasi-organisasi perempuan bisa dilibatkan. Mereka aktif dalam program Posyandu,” pintanya.
Kepala Perwakilan BKKBN NTB yang baru, dr. Rusnawi Faisol. Sp.KK berterima kasih atas arahan Wagub Siti Rohmi Djalilah. Dikatakannya, BKKBN akan segera menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah terutama dalam sosialisasi pencegahan pernikahan dini, stunting, dan termasuk juga revitalisasi Posyandu.
“Untuk pelibatan Organisasi perempuan, itu pasti, BKKBN akan melibatkannya pada setiap kegiatan BKKBN”. Pungkasnya []