MATARAM – QOLAMA.COM | Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Desember 2019 menurun hingga 0,46 persen.
“Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 115,27 persen yang berarti NTP bulan Desember 2019 mengalami penurunan 0,46 persen bila dibandingkan dengan bulan November 2019 dengan NTP sebesar 115,81 persen” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi, BPS NTB, Lalu. Putradi, Kamis 2 Januari 2019.
Dikatakan, Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Desember 2019, terdapat 25 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 8 provinsi mengalami penurunan. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 2,65 persen, sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat yaitu sebesar (1,08) persen.
Untuk Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) NTB sendiri sebesar 92,59 persen, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 136,25 persen dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 108,89 persen.
“Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 117,92 persen dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 94,29 persen” katanya.
Ditambahkan, sedangkan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) bulan Desember 2019 sebesar 123,39 persen atau turun (0,06) persen dibandingkan dengan bulan November 2019 sebesar 123,46 persen.
Sebagian besar NTUP bernilai di atas 100, kecuali untuk subsektor hortikultura yang hanya sebesar 91,30 persen. NTUP sub sektor lainnya masing-masing sebagai berikut : Peternakan 147,49 persen, Tanaman Pangan 126,91 persen, Perikanan 120,75 persen dan Tanaman Perkebunan Rakyat 101,57 persen.
Lebih lanjut Putradi menambahkan, bulan Desember 2019, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi NTB sebesar 0,81 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) hampir pada semua kelompok kecuali kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga.