“Kualitas kita terbaik, karena kualitas utama Minyak Kayu Putih nasional itu itu Sineolnya di bawah 60%.”
Mustara Hadi, S.Hut, M.Si
(Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat)
MATARAM, QOLAMA.COM | Dua Kelompok Tani Hutan (KTH) Budidaya Kayu Putih Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah mengapresiasi langkah Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc yang mempercayakan produk mereka memenuhi kebutuhan Kayu Putih dalam pengadaan paket Program Jaring Pengaman Sosail (JPS) Gemilang.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur NTB telah melaunching program JPS Gemilang pada, Kamis (16/4) dan menggandeng IKM dan UMKM Lokal untuk memenuhi kebutuhan program tersebut. Program JPS Gemilang berbentuk sejumlah paket bantuan berisi beras, telur, minyak goreng, teh kelor, susu kedelai, masker, sabun, dan minyak kayu putih/cengkeh tersebut akan didistribusikan kepada 105.000 KK Miskin terdampak Covid-19 dengan total nilai Rp. 250.000/KK dan pake akan diberikan selama tiga bulan penanggulangan Covid-19
Untuk memenuhi kebutuhan Minyak Kayu Putih, Pemprov NTB menggandeng dua Kelompok Tani Hutan (KTH) yakni, KTH Tunas Pade Tunaq dan KTH Tenem. Kedua KTH ini adalah binaan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB melalui KPH Rinjani Barat.

Sahrun, Ketua KTH Tenem Satu di Lombok Tengah mengatakan, sangat bersyukur atas kepercayaan Gubernur NTB mengambil hasil produksi kayu putih kelompoknya. Dikatakannya, selama ini Pemprov NTB melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah cukup intens memberikan edukasi budidaya minyak kayu putih. Namun sayangnya, tidak semua masyarakat yang tercerahkan,
“Secara umum sebenarnya, masyarakat belum sepenuhnya melihat dampak ekonomi yang besar dari kegiatan ini, tapi setelah dibelinya produk kayu putih oleh Pemprov NTB di Program JPS Gemilang ini, alhamdulillah, masyarakat menjadi lebih termotivasi untuk lebih giat lagi membudidayakan kayu putih,” Ungkap Sahrun.
Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat, Mustara Hadi, S.Hut, M.Si, mengatakan KTH Tunas Pade Tunaq dan KTH Tenem adalah dua diantara 122 KTH yang ada di Lombok Barat dan Lombok Utara yang dikonsentrasikan untuk melakukan konservasi lahan dengan menanam pohon kayu putih di lahan kritis dan sangat kritis seluas 1.500 hektar.
KPH Rinjani Barat mengarahkan KTH untuk beralih memanam Pohon Kayu Putih disamping memiliki keunggulan sebagai Pohon Pioner juga karena sangat baik pertumbuhannya di lahan terbuka dengan tingkat panas yang tinggi.
Diakuinya, semangat masyarakat untuk menanam pohon kayu putih di Lombok masih sangat lemah. Hal ini disebabkan, belum dirasakannya potensi besar ekonomi yang dihasilkannya.
“Masyarakat masih sering membandingkan hasil ekonomi bertanam buah-buahan dengan pohon kayu putih ini”. Ungkapnya
Namun, setelah dibelinya ratusan ribu botol kayu putih untuk memenuhi paket JPS Gemilang oleh Pemprov NTB, masyarakat mulai tergerak dan ingin berpartisipasi membantu Konservasi lahan kritis dan sangat kritis di KLU, Lombok Barat dan juga Lombok Tengah khususnya di wilayah KPH Pelangan Tastura.
Ditambahkan Mustara Hadi, untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan pabrik penyulingan Kayu Putih di Desa Malaka dan Desa Bentek Lombok Utara dengan kapasitas produksi 300 kg/hari agar masyarakat bisa memproduksi minyak kayu putih sendiri.
Untuk menjamin kualitas, pemerintah daerah juga telah melakukan uji laboratorium bersama Balai BPOM. Hasilnya, minyak kayu putih di NTB ternyata memiliki kadar Sineol 68% yang artinya masuk kategori SNI 354 : 2014 dengan level Super.
“Kualitas kita terbaik, karena kualitas utama Minyak Kayu Putih nasional itu itu Sineolnya di bawah 60%.” Katanya.
Untuk itu, ia dan jajarannya semakin mendorong untuk budidaya Kayu Putih ini dan telah dimasukkan dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka panjang (RPHJP Tahun 2014-2023. [*]