
Di era media sosial ini, banyak orang hanya bermodal hafalan satu atau dua ayat, tetapi sudah berani tampil sebagai penceramah, bahkan berfatwa. Penampilan luar mereka yang menarik membuat masyarakat terkadang lebih fokus pada citra daripada kapasitas keilmuan,” ujar Ahmad Jumaili dalam kajiannya.
Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor NTB kembali menyelenggarakan kajian kitab melalui channel YouTube resmi mereka. Dalam kajian yang diunggah pada Selasa, 21 Januari 2025, Ketua MDS Rijalul Ansor NTB, Ahmad Jumaili, membahas Muqaddimah dari kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Kitab ini merupakan karya monumental pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, yang ditahqiq oleh Gus Ishom Hasziq, cucu KH Hasyim Asy’ari.
Kajian ini difokuskan pada isi muqaddimah yang ditulis oleh Gus Ishom, yang memaparkan substansi pembahasan dalam kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Salah satunya adalah kekhawatiran kiyai Hasyim atas munculnya fenomena keagamaan di era modern terkait fenomena “matinya kepakaran”. Maraknya orang-orang yang tampil sebagai otoritas agama tanpa memiliki kapasitas keilmuan yang memadai.
“Di era media sosial ini, banyak orang hanya bermodal hafalan satu atau dua ayat, tetapi sudah berani tampil sebagai penceramah, bahkan berfatwa. Penampilan luar mereka yang menarik membuat masyarakat terkadang lebih fokus pada citra daripada kapasitas keilmuan,” ujar Ahmad Jumaili dalam kajiannya.
Fenomena ini, menurutnya, sudah diantisipasi oleh KH Hasyim Asy’ari melalui kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Dalam kitab tersebut, KH Hasyim menekankan pentingnya keilmuan yang mendalam sebagai dasar berbicara tentang agama. Ahmad Jumaili juga menjelaskan bagaimana pandangan Gus Ishom dalam muqaddimah kitab ini sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Gus Ishom memberikan penegasan tentang perlunya kitab ini untuk membedakan antara ulama sejati yang memiliki kapasitas keilmuan dengan mereka yang hanya mencari popularitas melalui agama. Ini menjadi peringatan penting bagi kita semua agar tidak mudah terpengaruh oleh tampilan luar,” tambahnya.
Relevansi dan Peran Rijalul Ansor NTB
Kajian ini merupakan salah satu program utama MDS Rijalul Ansor NTB dalam menyebarkan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyyah. Melalui platform digital, mereka berusaha menjangkau masyarakat yang lebih luas, khususnya generasi muda, untuk memahami ajaran Islam yang moderat dan berbasis ilmu.
Ahmad Jumaili menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari komitmen Rijalul Ansor NTB dalam melestarikan ajaran ulama terdahulu dan menjawab tantangan zaman. “Melalui kajian kitab seperti ini, kami berharap masyarakat lebih kritis dalam menyerap informasi agama, terutama yang beredar luas di media sosial,” jelasnya.
Video lengkap kajian ini dapat diakses melalui channel YouTube Rijalul Ansor NTB melalui tautan berikut: https://youtu.be/8IWNdBWfTws
Kajian kitab ini sekaligus mengingatkan pentingnya menjadikan ilmu dan kepakaran sebagai pedoman utama dalam beragama, seperti yang selalu diajarkan oleh ulama Nahdlatul Ulama.[]