“Nilai-nilai Aswaja An Nahdliyyah ini sangat penting diinternalisasi di setiap diri warga NU, khususnya para pengurus Rijalul Ansor sebagai kader ulama yang mengemban amanah Irsyadul ummah wa islahul ummah,” Paparnya.
Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor NTB membentuk Pengurus Wilayah (PW) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Nusa Tenggara Barat (NTB) masa khidmat 2024-2029. Pembentukan pengurus ini berlangsung dalam Silaturrahim dan Koordinasi PW GP Ansor NTB dan PWNU NTB di Markas Ansor NTB di Banyumulek, Lombok Barat Rabu (20/11/2024).
Ketua PW MDS Rijalul Ansor NTB Ahmad Jumaili mengatakan, Rijalul Ansor adalah sebuah wadah bagi para kader muda Nahdlatul Ulama untuk memperkuat faham Ahlussunnah Wal Jamaah serta mempertahankan tradisi dan nilai-nilai keislaman yang telah menyatu padu ditengah masyarakat.
Dijelaskannya, MDS Rijalul Ansor adalah manifestasi visi besar Nahdlatul Ulama dalam mengawal nilai-nilai dasar Aswaja An Nahdliyyah yang bercirikan moderat (tawassuth), toleran (tasamuh), dinamis (tathowwur), reformatif (islah) dan metodologis (manhaj).
“Nilai-nilai Aswaja An Nahdliyyah ini sangat penting diinternalisasi di setiap diri warga NU, khususnya para pengurus Rijalul Ansor sebagai kader ulama yang mengemban amanah Irsyadul ummah wa islahul ummah,” Paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah terbentuknya kepengurusan MDS Rijalul Ansor NTB ini, selanjutnya akan dilaksanakan pengukuhan dan rapat kerja untuk menyusun program-program yang akan dilaksanakan kepengerusan selama 5 tahun kedepan.
“Berikutnya setelah ini adalah pengukuhan, rapat kerja dan insya allah akan kita rangkai dengan kaderisasi melalui Dirosah Ula untuk semua pengurus”. Tandasnya.
Ketua PW GP Ansor NTB, Dr. Irfan Suriadiata, S.H, M. Hum dalam sambutannya menyampaikan, eksistensi MDS Rijalul Ansor NTB ini sangat penting karena lembaga ini menjadi salah satu upaya Ansor dalam memback-up visi-misi dan program kerja Nahdlatul Ulama dalam menjaga dan mempertahankan Akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyyah.
Dikatakannya, sekarang ini, kelompok-kelompok transnasional dengan beragam varian mulai Salafi-Wahabi hingga kelompok Radikal melesat ke ruang-ruang publik melalui tekhnologi dan melakukan indokrinasi kepada generasi muda kita yang kemudian merubah pola fikir dan akidah Aswaja An Nahdliyyah yang telah diajarkan para Ulama dan salafussoleh NU dimasa lalu.
“Karena itu, harapan kita MDS Rijalul Ansor ini bisa melakukan counter ideologi terhadap faham-faham itu baik secara offline maupun online di dunia digital”
Dr Irfan menambahkan, berjalannya kepengurusan dan program MDS Rijalul Ansor ini adalah satu dari tiga indikator utama berjalannya kepengurusan GP Ansor di Tingkat Wilayah. Dua lainnya adalah berjalannya program-program Banser dan terlaksananya kegiatan-kegiatan Lembaga Bantuan Hukum.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU NTB Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, MA menyampaikan, apresiasi sedalam-dalamnya untuk PW GP Ansor NTB atas upaya-upaya yang dilakukan dengan berbagai kegiatan termasuk menghidupkan MDS Rijalul Ansor
“Ini adalah Langkah yang sangat baik karena tantangan NU kedepan sangat besar. Era digital telah berubah banyak hal, tidak hanya merubah cara pandang kita pada dunia tetapi juga spritualitas dan metode dakwah. Maka, GP Ansor melalui MDS Rijalul Ansor diharapkan bisa membantu terlaksananya visi-misi dan program NU baik di Wilayah bahkan nasional”.
Selain Ketua Tanfidziyah PWNU NTB dan ketua PW GP Ansor NTB, hadir pula di acara ini Wakil Ketua PWNU NTB Dr. Jumarim Umar Maye, Bendahara GP Ansor Abdul Majid, sejumlah Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris PW GP Ansor NTB dan seluruh pengurus MDS Rijalul Ansor NTB. []