MATARAM – QOLAMA.COM | Politisi muda Nadlatul Ulama yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsj Nusa Tenggara Barat, Guru To’i Akhdiansyah berpandangan, siapapun dan dari unsur apapun termasuk dari politisi tidak ada masalah memegang jabatan struktural di NU, termasuk jabatan Ketua, selama memiliki komitmen membesarkan NU.
Pandangan tersebut disampaikan Guru To’i kepada Qolama dalam bincang santai, menanggapi Polemik jabatan Ketua PCNU Kabupaten Lombok Tengah (PCNU), usai menerima kunjungan rombongan DPRD Bone, Sulawesi Selatan di gedung DPRD NTB, Jum’at 29 Oktober 2021.
“Paling penting dari seseorang ketika memegang amanah sebagai Ketua, pengurus maupun jamiiyah adalah komitmen membesarkan dan memajukan NU melalui saluran apapun, baik politik, sosial, ekonomi maupun saluran lain” katanya.
Dengan begitu gaung NU akan semakin besar, baik nasional maupun internasional sebagai Ormas Islam terbesar di dunia yang inklusif terhadap segala macam perbedaan.
Guru To’i justru mengkritik dan mempertanyakan balik mereka yang tidak menginginkan jabatan Ketua NU dijabat kader dari unsur politisi.
“Siapa yang menjamin ketika jabatan Ketua NU dijabat kader non partai memiliki komitmen membesarkan NU, jangan – jangan mau jadi Ketua karena ndak ada kerjaan atau sekedar memanfaatkan organisasi untuk kepentingan tertentu” tegas Pilitis PKB NTB tersebut.
Kalau sampai itu yang menjadi motivasi masuk pengurus atau menjadi Ketua NU kan lebih berbahaya, bisa merusak organisasi dari dalam. Semestinya itu jadi pertimbangan dalam memilih Ketua NU, baik tingkat pusat maupun daerah.
