HeadlineKesehatanPendidikan

Ombudsman Minta Pencegahan Covid-19 Saat PPDB Ditingkatkan.

MATARAM – QOLAMA.COM | Memasuki tahun ajaran baru, Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Barat, diminta bisa tingkat pengawasan dan pencegahan penularan Covid-19, terutama saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.

“Jumlah pasien anak yang dinyatakan positif Covid-19 di wilayah NTB mencapai hampir 90 orang mengindikasikan pentingnya upaya khusus bagi pencegahan Covid 19 pada anak, terutama saat proses PPDB” kata Kepala Ombudsman Perwakilan NTB, Adhar Hakim, melalui siaran persnya, Kamis 4 Juni 2020.

Karena itu pemerintah harus semaksimal mungkin melakukan pencegahan sebaran atau peningkatan anak penderita Covid-19, di area sekolah dan area penanganan kesehatan, seperti rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan lain.

Memperhatikan secara ketat protokol atau panduan penanganan anak-anak terhadap Covid -19 yang dikeluarkan Gugus Tugas maupun kementerian atau lembaga. Selain itu perlu dibangun satu sistim reaksi cepat yang secara khusus bagi penanganan laporan masyarakat terkait anak-anak korban Covid 19.

Dalam catatan Ombudsman RI Perwakilan NTB, jumlah pasien anak ini merupakan terbanyak kedua secara nasional setelah Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan catatan yang diperoleh, terpaparnya sejumlah anak-anak lebih dikarenakan kecerobohan sistem sosial, karena hampir tidak terdapat riwayat kasus carier dari orang tua maupun keluarga si anak.

“Artinya potensi sebaran lokal yang mendominasi” katanya.

Karena itu, Ombudsman mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan penanganan yang lebih maksimal untuk menangani penyebaran virus Covid-19 kepada anak-anak dengan memaksimalkan protokol atau panduan penanganan anak-anak terhadap Covid -19.

Dari pengamatan lapangan dilakukan Ombudsman, kurang baiknya kesadaran orang tua dalam menjaga potensi sebaran Covid-19 dapat diminimalisir dengan upaya pencegahan yang masif dari pemda.

“Melakukan pola sosialisasi yang lebih khusus dalam pencegahan sebaran dengan menggunakan konsep komunikasi yang ramah anak dan mudah dimengerti para orang tua”

Hal ini perlu dilakukan disejumlah titik, antara lain pusat-pusat keramaian dan ibadah, area pendidikan dan bahkan area kesehatan. Ini yang masih terlihat di lapangan

Pemerintah juga harus secara ketat mengawasi pusat-pusat keramaian, seperti mall dan pusat hiburan agar memajang himbauan khusus bagi keselamatan anak-anak. Karena ternyata tidak hanya cukup meminta masyarakat mematuhi himbauan untuk melaksanakan social distancing dan physical distancing saja yang sulit dipahami sebagain orang.

“Mendorong agar tim gugus tugas memperkuat data untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 terus bertambah menjangkiti anak-anak” tambah Adhar.

Pemda juga penting melakukan analisa yang mendalam untuk memulai aktifitas layanan pendidikan di sekolah. Proses belajar mengajar jarak jauh tetap dilakukan evaluasi secara berkala agar tidak mengurangi kualitas pendidikan.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button