HeadlineHukum dan KriminalLombok TengahPilkada 2020PolitikTokoh

Pilkada Serentak, Polda NTB Petakan Daerah Rawan Konflik

MATARAM, QOLAMA.COM | Malalui Intelejen Satgas Nusantara (ISN), Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memetakan daerah rawan konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak di NTB.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda NTB, Kombes. Pol. Artanto ketika menghadiri acara talk show Media Online Indonesia (MOI) NTB, Agustus lalu.

“Untuk pemetaan daerah rawan konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak di NTB kita sudah punya Intelejen Satgas Nusantara” Tegas Artanto

Artanto menambahkan, selain pemetaan, Polda NTB juga telah membentuk posko kendali pengamanan khusus Pilkada yang pusatkan di Polres masing-masing wilayah terutama untuk mengantisipasi terjadinya konflik Pra maupun pasca pemungutan suara.

“Kerawanan biasanya terjadi saat kampanye, pengawalan kotak suara dan pemungutan suara, pengawalan kotak suara hingga nanti penghitungan” Ungkapnya.

Sehingga segala potensi yang akan mengganggu seluruh proses Pilkada Serentak ini berupaya diantisipasi dengan mulai sosialisasi dan edukasi ke Mayarakat hingga mengamankan minuman keras dan narkoba.

“Kita sosialisasi dan edukasi masyarakat hingga razia miras dan narkoba, kenapa miras dan narkoba karena biasanya barang itu menjadi salah satu pemicu potensial” katanya.

Lebih lanjut Artanto menambahkan, untuk pengamanan di lapangan sendiri, Polda telah mempersiapkan personil 2 pertiga dari Polri di NTB, melibatkan TNI, Polri fokus di TPS mengantisipasi ceos, termasuk Sat Pol.PP dan linmas.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melaunching indeks kerawanan Pemilu di seluruh kabupaten kota, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dari seluruh kabupaten kota, Kabupaten Lombok Tengah termasuk daerah yang paling rawan dibandingkan kabupaten kota lain yang akan menggelar Pilkada, bahkan secara nasional menempati urutan keempat, dengan nilai indeks kerawanan 74,66.

Khusus Loteng, dalam menetapkannya sebagai daerah keempat secara nasional paling rawan, Bawaslu menggunakan dimensi sosial politik, dimana Loteng paling tertinggi diantara kabupaten kota lain, dengan angka 74,66 menyusul Sumbawa, Dompu, Bima kota Mataram.

Dari sisi netralitas ASN dalam proses penyelenggaraan Pemilu, dimensi penyelenggaraan pemilu yg bebas dan adil, Loteng tetap paling tinggi, yaitu 68,92.

Untuk dimenai kontestasi, Loteng tetap paling tinggi, dengan nilai 86, dimensi partisipasi politik. Akumulasi inilah yang menempatkan Loteng paling tinggi indeks kerawanan pemilu

Kabupaten Bima menempati urutan kedua, disusul kabupaten lain. Meski demikian, apa yang disampaikan bukan berarti apa yang disampaikan akan terjadi, tapi sebagai warning, sehingga lebih siap dalam melakukan langkah antisipatif.[]

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button