HeadlinePertanian

Selain Langka, Petani Loteng Keluhkan Harga Pupuk Mahal.

LOMBOK TENGAH – QOLAMA.COM | Musim tanam 2020, sebagian petani Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengeluhkan harga pupuk pertanian jenis urea dan ZA yang tersedia di sejumlah toko pertanian mahal.

“Harga pupuk pertanian, jenis urea dan ZA sekarang cukup mahal dari harga sebelumnya, sehingga menyusahkan petani” kata Ahmad, petani Desa Banyu Urip, Kabupaten Lombok Tengah, Selasa 29 Desember 2020.

Dikatakan, tahun lalu, untuk pupuk jenis urea, satu kwintal harganya Rp. 190.000 dan jenis ZA, Rp. 215.000 perkwintal. Sementara tahun 2020, harganya Rp. 300.000 untuk satu kwintal pupuk urea dan Rp. 600.000 untuk 1 kwintal jenis ZA.

Selain harga mahal, pupuk sampai sekarang masih langka. Kebanyakan toko pertanian yang biasa menjual dan menyediakan pupuk, masih kosong.

“Padahal sebentar lagi tanaman padi yang telah ditanam harus sudah dikasih pupuk, agar pertumbuhan bisa maksimal, kalau sampai telat, atau bahkan tidak ada pupuk, petani bisa gagal panen” katanya.

Ahmad pun berharap kelangkaan pupuk bisa teratasi dan persediaan bisa normal kembali, dengan harga terjangkau. Karena kalau terlalu mahal juga, petani juga yang pusing, dapat uang darimana.

Darmawan, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Desa Banyu Urip menambahkan, kebijakan pemerintah yang baru, terkait jatah pupuk bagi petani berubah.

“Kalau dulu beli pupuk baik jenis urea maupun ZA, bisa dalam jumlah besar, sekarang dibatasi, pupuk ZA malah dikurangi dan diganti pupuk merah” katanya.

Bagi petani yang tidak memiliki Kartu Tani, kalau beli pupuk bahkan harganya bisa lebih mahal, karena termasuk pupuk non subsidi.

Ia pun berharap kelangkaan pupuk bisa segera teratasi dan stok pupuk yang tersedia di toko pertanian bisa banyak kembali tersedia.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button