MATARAM – QOLAMA.COM | Selain program pemberian vaksin, rapid tes antigen diharapan bisa semakin menekan penyebaran Covid- 19, ditengah kian meningkatnya jumlah kasus positif baru.
“Selain penerapan protokol kesehatan dan pemberian vaksin, rapid tes antigen juga diharapkan bisa terus menekan lonjakan angka Covid-19 di NTB” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, H. Lalu Hamzi Fikri,
dalam rapat evaluasi pencegahan dan penanganan Covid 19 yang digelar Satuan Tugas Pemerintah Provinsi NTB bersama Satgas kabupaten/kota, Kamis 4 Februari 2021.
Untuk mempercepat vaksinasi, pemerintah daerah akan menambah vaksinator sejumlah 3000 orang dari 1800 yang sudah ada di lapangan untuk tiga juta penduduk NTB.
Karena sasarannya lebih banyak dalam penanganan Orang Tanpa Gejala dan memiliki akurasi cukup tinggi. Ini bisa menjadi kebijakan strategis Satgas di daerah.
“Dengan melonjaknya angka kasus baru, angka kematian terpapar Covid 19 di NTB, 4,4 persen berada di atas rata-rata nasional 2,8 persen dan 2,2 persen angka kematian global” katanya.
Demikian juga dengan realisasi kontak erat NTB juga tinggi sebesar 7,8 persen dari angka ideal 2 persen. Itu sebabnya, Fikri menyarankan tracing contact antigen karena korelasinya sangat erat mempengaruhi data lainnya terkait penanganan dan pencegahan.
Situasi pandemi yang meningkat belum menunjukkan trend puncak apalagi menurun. Strategi lain, terkait kebijakan konversi kamar rumah sakit sebesar 30 persen untuk ruang isolasi. Begitupula dengan protokol kesehatan ditekankan untuk menghindari, mengurangi dan membatasi kerumunan.
Senada dengan hal tersebut, perwakilan Korem 162/WB berharap, rapid antigen bisa dilakukan sampai ke warga desa melalui Satgas Covid-19 kelurahan/ desa.
Dari rapat evaluasi tersebut, baru Satgas Covid-19 Kabupaten Sumbawa Barat yang mengakui telah mendorong pemerintah desa untuk penganggaran pembentukan Satgas desa sesuai PerMenDes.
Sekretaris Daerah, Lalu Gita Ariadi sebelumnya mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan dan sosialisasi tentang Covid-19 dan vaksinasi terus dilakukan. Begitupula dengan surat edaran Gubernur tentang pembatasan kegiatan masyarakat untuk dipatuhi dan dilaksanakan.
“Kita tetap berharap ada langkah strategis baru yang bisa segera mengeluarkan kita dari pandemi, selain upaya dan ikhtiar yang sudah kita lakukan selama ini”, ujar Sekda.
Dalam rapat evaluasi tersebut, seluruh perwakilan Satgas kabupaten/ kota yang mengikuti melalui video conference, melaporkan pelaksanaan vaksinasi dan strategi yang dilakukan terkait pembatasan kegiatan.
Adapun Kabupaten Lombok tengah dan Lombok Timur diminta mengantisipasi kegiatan Bau Nyale pada Maret mendatang, agar tidak menimbulkan kerumunan warga masyarakat saat melakukan tradisi tahunan tersebut.