“Wajib setiap warga NU menghafal,memperhatikan dan mengamalkan doa ini, sebagaimana setiap ummat Islam wajib menghafal surat Alfatihah”
Tulis KH. Ali Ma’sum di akhir Do’a dan Sholawat Nahdliyyah ini.
Muhammad Khaerul Hadi, M.Pd.
Pada Ahad (26/10/2024) di Tribune Al-Azhari Limo, PCNU Kota Depok mengadakan Peringatan Hari Santri salah Satu acara intinya adalah Launching dan Peluncuran Shalawat Do’a Nahdliyyin.
Dalam acara launching dan peluncuran Shalawat Doa Nahdliyyin karya TGH Lalu Muhammad Faishal bin Abdul Hannan Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat , Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok Mengundang langsung Dzurriyah dan Santri -Santri TGH. L. Muhammad Faishal. Dzurriyah TGH Faishal yang hadir, Ustadzah Hj. Baiq Sumayyah Setiati Faishal (Putri), Drs. TGH. L. Habiburrahman Faishal, MM. (Putra), Ustadz Lalu Muslim, SE. (Menantu), Ustadzah Baiq Husnawaty, S.Pd.I., M.Pd. (Putri), Lale Adelia Humaira Queen Rafani (Cucu), dan Lale Almaida Salsa Queenara (Cucu). Adapun Santri-Santri beliau yang hadir dalam acara Launching tersebut TGH. Ma’arif Makmun Diranse (Rais Syuriah PCNU Lombok Tengah), TGH. Muhammad Nur Mukhtar (Wakil Rais Syuriah PCNU Lombok Tengah), TGH. Basrun Abbas (Wakil Rais Syuriah PCNU Lombok Tengah), Ustadz Zubaer Bakar (Katib Syuriah PCNU Lombok Tengah) dan TGH. L. Tohir (JISAMU IKMAL).
Ketua PCNU Kota Depok Achmad Solechan dalam sambutannya menyampaikan “Malam ini kami menebarkan doa yang pernah dirilis pada tahun 1984 tepatnya saat Muktamar NU Ke-27 di Situbondo dan Peluncuran tersebut, lanjutnya, dilakukan dalam rangka upaya menyatukan visi-misi sekaligus memperkuat ikatan batin tiap-tiap organisasi yang berada di bawah bendera NU.
Sementara salah satu putra dari pengarang Shalawat Do’a Nahdliyin, TGH Lalu Habiburrahman Faishal dalam sambutannya mengatakan bahwa kedatangannya dalam acara ini untuk membumikan karya ayahnya itu. TGH Habiburrahman juga berpesan kepada warga NU bahwa doa tersebut dapat membawa kemaslahatan. Selain itu, dapat pula menjadi wasilah untuk mendapat keberkahan dari para Muassis NU. Harapan Beliau selaku Dzurriyah “Mudah-mudahan menjadi amalan kita untuk sampai kepada muassis Nahdlatul Ulama”.
TGH. L. Habiburrahman Faishal yang merupakan Pengasuh Kedua Pondok Pesantren Manhalul Ulum Praya Lombok Tengah yang menggatikan Ayahnya, Beliau menceritakan ketika ayahnya, TGH Lalu Muhammad Faisal bin Abdul Hannan, menghadiri Muktamar Ke-27 NU di Situbondo. Di sela-sela prosesi Muktamar itu para kiai berkumpul di kediaman KHR. As’ad Syamsul Arifin. Lantas TGH. Faisal menghampiri para kiai dan menyodorkan doa sekaligus mohon doa restu untuk penyebaran doa yang dikarangnya. Kemudian setelah dibaca oleh para kiai yang hadir, Kiai Ali Ma’sum Krapyak (Rais ‘Amm PBNU) pada waktu itu diperkenankan untuk membacakan sekaligus mengijazahkan pertama kali. Dan TGH. L. Habiburrahman Faishal sebagai saksi karena beliau hadir pada waktu itu di Muktamar NU ke-27 di Situbondo.
Dan diakhir sambutannya Juga, TGH. L. Habiburrahman Faishal Menyampaikan Catatan KH. Ali Ma’sum di akhir lembaran yang disodorkan oleh TGH. L. Muhammad Faishal tersebut :
ينبغي لكل نهضيّ أن يحفظ ويهتم بهذا الدعاء كما يجب على كل مسلم أن يحفظ الفاتحة
“Wajib setiap warga NU menghafal,memperhatikan dan mengamalkan doa ini, sebagaimana setiap ummat Islam wajib menghafal surat Alfatihah”
Diakhir acara launching, Shalawat do’a Nahdliyiin langsung dibawakan Grup Debu Munir Depok Ketua LESBUMI PCNU Depok Jawa Barat.
Gus Munir melalui Ustadz Zubaer Bakar (Katib Syuriyah PC.NU Lombok Tengah) datang ke Lombok bulan Syawal 1445 H/April 2024 dan beliaulah yang membawa shalawat Do’a Nahdiyiin ini,kemudian diajukan ke PCNU Kota Depok.
*Mahasiswa S3 Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto