Timbung, Jajanan Tradisional Favorit di Musim Lebaran.
LOMBOK – QOLAMA.COM | Bersilaturrahmi dan saling mengunjungi dengan kerabat maupun anggota keluarga, melaksanakan acara halal bihalal usai perayaan lebaran menjadi salah satu tradisi yang biasa disaksikan di tengah masyarakat
Tradisi sama juga banyak dilakukan masyarakat suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu kebiasaan yang selalu dilakukan warga masyarakat Lombok dalam menerima tamu adalah menyuguhkan aneka jajanan tradisional
Dari sekian jajanan tradisional, Timbung termasuk jajanan wajib yang biasa disuguhkan tuan rumah bagi tamu atau keluarga yang datang bersilaturrahmi sebagai jajanan paling disukai, karena rasanya yang lezat
“Kalau kita, selain jajanan tradisional seperti Tarek, keciput dan beberapa jajanan tradisional lain, timbung termasuk jajanan biasanya selalu ada dibuat untuk disuguhkan kepada tamu undangan” kata Andriani, ibu rumah tangga, Lombok Tengah, Senin 25 Mei 2020.
Menurutnya, jajanan timbung sendiri merupakan jajanan tradisional turun temurun dari nenek moyang yang terbuat dari beras ketan, dicampur air santan dan garam
Caram membuatnya pun sederhana, beras ketan terlebih dahulu dibasuh, kemudian dimasukkan ke dalam potongan bambu hijau seukuran dan sebesar tangan, dicampur air perasan santan dan garam
“Untuk memberikan aroma harum, lubang bambu dilapis dengan daun pisang selanjutnya dibakar menggunakan kayu bakar selama 15 sampai 30 menit” kata
Andri
Saidan, warga lain mengaku paling menyukai jajanan timbung dari beras ketan, karena sangat lezat, apalagi kalau taburan garamnya pas, dirinya bisa menghabiskan dua sampai tiga gulungan jajan Timbung
Bagi Saidan, jajanan timbung bukan jajanan baru dirinya kenal, bahkan semasa remaja, dirinya kerap membuat jajanan timbung bersama anak seusianya dan membakarnya di tengah kebun sambil mandi dan bermain di sungai
“Selain jajanan timbung, jaje tujak campur poteng termasuk salah satu diantara jajanan disukai” katanya.