EkbisHeadline

80 Miliyar Dana Stimulus Untuk UKM dan Petani Selama Covid-19.

MATARAM – QOLAMA.COM | Semenjak wabah Covid-19 melanda Indonesia, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat, tidak saja berdampak bagi sektor kesehatan dan sosial ekonomi, tapi juga pelaku ekonomi kecil seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan masyarakat petani.

“Covid-19 telah menimbulkan dampak luar biasa bagi prekonomian masyarakat, termasuk UKM dan Petani, karena itulah sebagai upaya membantu menghidupkan sektor tersebut, dana stimulus sebesar 80 digelontorkan” kata Gubernur NTB, Zulkiflimansyah di Mataram, Sabtu 16 Mei 2020.

Dikatakan, untuk tahap awal, anggaran diambilkan dengan menyisir belanja APBD Provinsi NTB dengan memangkas atau merealokasi belanja-belanja pegawai yang kurang produktif. Seperti belanja perjalanan, belanja rapat-rapat, ATK, biaya lembur dan belanja barang/jasa yang dinilai kurang prioritas.

Kebijakan pemangkasan tersebut termasuk dialokasikan untuk program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap I berupa bantuan sembako kepada 105 ribu KK bagi masyarakat se-NTB yang tidak tercover dari program JPS pusat seperti PKH, BPNT, BST dan juga JPS Kabupaten/Kota maupun Bantuan Sosial Tunai dari Desa.

“Program stimulus ekonomi COVID-19 bukan hanya sebatas membina IKM/UKM dan para petani atau pengusaha untuk menjamin kuantitas dan kualitas produk barang-barang yang dihasilkan semata, tapi membuka akses modal, mempermudah ijin dan menciptakan iklim investasi serta persaingan usaha yang sehat” katanya.

Termasuk juga menyediakan pasar dan keberlanjutan produksi serta jaringan distribusi atau pemasarannya. Dana stimulus yang digulirkan melalui 10 OPD teknis terkait, akan diarahkan memperkuat sektor produksi atau industri kerakyatan, mulai industri hulu hingga hilir.

IKM/UKM juga akan difasilitasi untuk mendapatkan akses modal dari Bank NTB Syariah, tanpa cicilan dalam satu tahun pertama, tanpa Bunga dan tanpa agunan.

Asissten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, Ridwansyah, menjelaskan, Pemprov NTB menyiapakan anggaran untuk stimulus ekonomi dari relokasi dan refokusing sebesar 80 Miliar. Dana tersebut, akan dimanfaatkan untuk stimulus usaha IKM/UKM dan petani.

“Memberikan bantuan mesin olahan untuk meningkatkan produksi IKM/UKM dan kelompok usaha lainnya. Juga memberikan bantuan sarana prasarana perdagangan, serta bantuan benih tanaman/bibit/pakan” katanya.

Semua peralatan mesin mesin tersebut, diproduksi oleh IKM permesinan lokal, dibawah koordinasi STIP Dinas Perindustriaan NTB. Direncanakan tidak kurang, akan diproduksi bantuan mesin sebanyak 3.465 unit mesin sederhana yang dibutuhkan oleh UKM dalam mendukung produksinya.

Program penciptaan lapangan kerja dan padat karya dengan cara mempercepat Pekerjaan Konstruksi untuk menciptakan lapangan kerja serta memperbanyak pekerjaan Padat Karya Desa

“Termasuk program bantuan pekerja dan dunia usaha terdampak, meliputi pembebasan dan keringanan pajak lokal bagi pengusaha terdampak. Juga memfasilitasi karyawan PHK/dirumahkan untuk mendapat fasilitas kartu prakerja, pembebasan BPJS untuk tenaga kerja. Memfasiliasi relaksasi pinjaman bank serta standarisasi dan sertifikasi produk IKM/UMKM.

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button