HeadlinePertanian

Aksar Prihatin, Pembangunan Sektor Pertanian Loteng Kurang Diperhatikan.

MATARAM – QOLAMA.COM | Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Aksar Ansori mengaku prihatin dengan kondisi pembangunan sektor pertanian, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

“Kalau melihat pembangunan sektor pertanian Loteng, masih memprihatinkan dan terkesan dianaktirikan dibandingkan sektor lain, seperti sektor pariwisata” kata Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB dua periode tersebut pada Qolama.

Padahal sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Loteng dan menjadi penyumbang swasembada pangan cukup besar bagi NTB, tapi dari sisi kebijakan dan sarana prasarana penunjang seperti ketersediaan embung, saluran irigasi belum sesuai harapan.

Belum lagi masalah ketersediaan pupuk yang kerap mengalami kelangkaan, belum lagi harga gabah kering giling milik petani, seringkali lebih murah dibawah harga pokok penjualan (HPP), akibat permainan spekulan.

Aksar melihat, Pemkab Loteng di bawah kepemimpinan Suhaili-Fathul selama ini terlalu fokus pada pembangunan fisik di sektor pariwisata. Padahal lahan pertanian jauh lebih luas dibandingkan dengan pariwisata yang bisa dibilang hanya terdapat di enam desa.

“Lahan pertanian Loteng jauh lebih luas dibandingkan pariwisata yang tidak seberapa, tapi dari sisi kebijakan terkesan pembangunannya dianaktirikan” terang Aksar.

Lebih lanjut Aksar menambahkan, sebagai akibatnya, tidak banyak masyarakat yang mau menekuni pertanian dan lebih memilih pekerjaan lain, termasuk menjadi buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri seperti Malaysia.

Berangkat bekerja sebagai TKI ke luar negeri lebih dipilih, karena kalau menekuni pertanian dinilai kurang menjanjikan. Sebagai akibatnya minat masyarakat menekuni pertanian makin berkurang.

“Kalau melihat masyarakat yang menjadi petani di NTB, termasuk Loteng, rata – rata usia 50 tahun ke atas. Karena itulah kalau ingin sektor pertanian maju dan unggul dalam hal ketersediaan swasembada pangan, maka ini harus jadi perhatian” kata Ketua IKA-PMII NTB tersebut.

Meski demikian, bukan berarti pariwisata tidak penting, pamembangunan sektor pariwisata boleh saja jadi sektor unggulan, tapi sektor utama yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Loteng juga harus serius diperhatikan, jangan sampai dikesampingkan.[]

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button