Ads
HeadlineKesehatan

Balita 2 Tahun Sakit Pneumonia, Belum Tentu Positif Covid-19

MATARAM, QOLAMA.COM | Terkait Pasien Nomor 27, yang merupakan Balita Usia 2 Tahun, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr.Nurhandini Eka Dewi, Sp.A., menjelaskan, pasien tersebut Pnemonia (Inveksi Paru) dan belum bisa dipastikan Covid-19.

Dikatakannya, adapun keputusan melakukan karantina untuk Pasien balita tersebut lebih dikarenakan adanya Himbauan Ikatan Dokter Anak Indonesia yang meminta agar semua pasien anak dengan gejala pneumonia berat, dan berada di daerah transmisi lokal dirawat di Rumah Sakit dengan status PDP dan dilakukan tes SWAB.

Dijelaskan Nurhandini, salah satu pertimbangan IDAI karena anak-anak adalah kelompok rentan, dan dalam keadaan Pnemonia berat sangat mudah tertumpangi oleh covid-19.

“Jadi, resiko anak tertular secara epidemiologis yang menjadi dasar pemeriksaan ini. Tapi jangan dibalik. Bukan berarti semua pasien pneumonia berat rentan tertular Covid-19, tapi bisa jadi juga Covid-19 itulah yang menjadi penyebab pneumonia pada pasien.” Ungkapnya.

Senada dengan penjelasan dr. Nurhandini, dikutip dari aladokter.com, penyakit Pnemonia bagi anak-anak memang sangat rentan terjadi disebabkan oleh bakteri, jamur, serta flu.

Dijelaskan, imunitas tubuh seorang anak terutama bayi belum terbentuk sempurna sehingga belum mampu membasmi infeksi awal yang ringan lalu terjadi infeksi yang menyebar ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia.

Masih dari Aladokter.com, anak-anak yang memiliki risiko tinggi terkena pneumonia, antara lain:

  • Bayi yang tidak mendapat air susu ibu (ASI)
  • Anak yang kurang gizi
  • Anak-anak dengan HIV
  • Anak yang terkena infeksi campak
  • Tidak mendapatkan imunisasi
  • Bayi yang lahir prematur

Pneumonia pada anak dapat menyebabkan sulit bernapas dan asupan oksigen berkurang. []

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button