Ads
AgamaFeaturesHeadlineTokoh

Faqih Muqoddam Diduga Fiktif, Orang Yaman-Pun Tak Tahu Sosoknya

Bagaimana mungkin sosok yang begitu terkenal bernama Faqih Muqoddam berikut karomah dan puluhan gelar itu tidak dikenal oleh masyarakat Yaman sendiri. Padahal di negeri itulah konon Faqih Muqoddam ini lahir, hidup dan meninggal dunia?. Sebuah pertanyaan awam yang hingga hari ini masih menjadi perdebatan dan terus menggelinding mengiringi polemik Nasab Baa Alawi di Indonesia.

Baru-baru ini saya menyaksikan video aksi seorang pemuda asal Indonesia yang sedang berada di sebuah daerah di Yaman. Ia menanyakan orang-orang yang berlalu lalang disana, apakah mereka mengenal sosok yang bernama Muhammad Faqih Al Muqoddam. Rupanya, tak seorangpun orang yang ditanyai mengetahui sosok tersebut. Padahal, bagi orang-orang klan Baa Alawi di Indonesia, sosok ini ini namanya sangat familiar ditelinga orang Indonesia.

Dua tahun belakangan ini, nama Faqih Muqoddam menjadi sorotan, sebab sosok ini adalah leluhur Baa Alawi yang paling banyak disebut oleh Klan Baa Alawi sebagai sosok leluhur yang kehebatannya sangat luarbiasa. Cerita-cerita seputar dirinya tersebar di banyak kitab baa Alawi dengan berbagai keistimewaan dan karomah yang bahkan mengalahkan Mu’jizat para nabi. Yang paling populer adalah, cerita Faqih Muqoddam yang pernah Mi’roj 70 Kali dalam sehari atau Faqih Muqoddam yang bisa menghentikan Matahari.

Awalnya cerita-cerita aneh seputar Faqih Muqoddam ini diceritakan secara lisan di panggung-panggung ceramah. Sehingga banyak orang berhusnudzon bahwa itu datang dari orang yang ceramah. Tapi ternyata, belakangan diketahui, cerita-cerita tersebut tercatat rapih dalam kitab-kitab klan baa Alawi yang telah diabadikan sejak ratusan tahun.

Selain karomah, Faqih Muqoddam juga ditulis kitab-kitab baa Alawi sebagai Al-imam Al-A’dzhom (Imam Besar), Syaikh Syuyukh al-syari’ah (mahaguru ilmu syari’ah), Imam ahli hakikat, Murakiz Dairah al-Wilayah al-Rabbaniyah, Qudwah al-‘Ulama al-Muhaqqiqin (panutan para ulama ahli ilmu hakikat), Taj al-A’imah-‘Arifin (mahkota para Imam ahli ma’rifat).

Penelitian KH Imaduddin Utsman yang mempertanyakan salah satunya tentang keberadaan sosok ini menghentak semua orang. KH Imaduddin Utsman menduga sosok ini sebenarnya adalah sosok fiktif yang sengaja diglorifikasi oleh ulama-ulama klan baa Alawi sebagai materi indoktrinasi ummat Islam. Kecurigaan KH Imaduddin Utsman Al Bantani ini minimal karena dua alasan. Pertama, sosok ini tak dicatat atau diceritakan dalam kitab-kitab sejarah dan kitab nasab abad 4-9 Hijriah. Kedua, karomah dan gelar-gelarnya tersebut tidak ada yang menulis baik oleh para ahli sejarah, para ahli nasab bahkan para ahli tasawuf.

Ketiadaan cerita soal Faqih Muqoddam tersebut sama persis dengan ketiadaan penyebutan nama Ubaidillah sebagai anak Ahmad Bin Isa yang selama ini dikenal sebagai tesis yang merungkadkan Klan Baa Alawi secara keseluruhan.

Aksi pemuda asal Indonesia yang sedang berada di Yaman dan mendapati tak seorangpun mengetahui sosok Faqih Muqoddam tersebut, semakin meneguhkan kecurigaan banyak fihak dan membenarkan tesis KH Imaduddin Utsman Al Bantani bahwa sosok ini sangat mungkin sosok Fiktif.

Bagaimana mungkin sosok yang begitu terkenal bernama Faqih Muqoddam berikut karomah dan puluhan gelar itu tidak dikenal oleh masyarakat Yaman sendiri. Padahal di negeri itulah konon Faqih Muqoddam ini lahir, hidup dan meninggal dunia?. Sebuah pertanyaan awam yang hingga hari ini masih menjadi perdebatan dan terus menggelinding mengiringi polemik Nasab Baa Alawi di Indonesia.

Wallahu A’lam.

Adsvertise
Selengkapnya

One Comment

  1. Ha ha ha, ternyata dagangan mereka gak laku di Yaman. Kemudian dibawa ke Indonesia, eh ternyata laku keras, padahal antara manfaat dan mudhorotnya lebih banyak mudhorotnya. Bahkan nyaris tidak ada manfaatnya. Oh, betapa tololnya kita termakan mulut manis pedagang nasab dari Tarim.

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button