Ads
FeaturesHeadlineNasionalPolitik

Jaringan Gusdurian : 105 Pelanggaran Pemilu, 58 Diantaranya Penyalahgunaan Wewenang Penyelenggara Negara

Jaringan Gusdurian mencatat sebanyak 105 dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi selama masa kampanye Pemilu 2024. 58 diantara adalah dugaan pelanggaran terkait penyalahgunaan wewenang penyelenggara negara. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid dalam Komferensi Pers-nya pada, Jum’at (9/2/2024).

Lanjut Alissa, Pemilu adalah prosedur pergantian kepemimpinan secara demokratis. Dalam pemilu suara rakyat adalah instrumen legitimasi sekaligus untuk memastikan proses peralihan kekuasaan berlangsung damai, terbuka, adil dan bermartabat. Karena itu keseluruhan proses pemilu harus transparan, akuntabel dan tak partisan sehingga hasilnya mendapat kepercayaan penuh dari publik.

“Kondisi ini adalah ancaman terhadap integritas dan martabat Pemilu. Jaringan Gusdurian bertekad untuk turut mengoreksi hal ini, dan mengawal proses politik elektoral agar sejalan dengan nilai perjuangan Gus Dur yang meletakkan kemanusiaan di atas kepentingan politik.” Ungkapnya.

Dalam Konferensi Pers yang juga dihadiri oleh Ratusan Elemen Jaringan Gusdurian baik yang Online dan Offline, Jaringan Gusdurian menyamapaikan Sikapnya terhadap Pemilu 2024. Tujuh point pernyataan sikap tersebut berikut ini:

1. ⁠Kami menyayangkan terjadinya sejumlah dugaan pelanggaran yang terjadi sebelum dan selama masa kampanye terbuka Pemilu 2024, seperti pelanggaran netralitas pejabat dan aparat negara, penyalahgunaan sumber daya negara, kekerasan berbasis politik, penyebaran hoaks, misinformasi, serta disinformasi, serta perbuatan yang merendahkan martabat. Penting untuk memastikan dugaan pelanggaran tidak lagi terjadi.

2. ⁠Kami menuntut para penyelenggara negara dari pusat hingga daerah, khususnya Presiden sebagai kepala negara, para penegak hukum, TNI-POLRI, dan kejaksaan, untuk tetap menjaga integritas, kejujuran, dan sikap netral agar proses politik pemilu dapat berlangsung dengan demokratis, jujur, adil, dan bermartabat. Penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu adalah penanda akan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan setelah pemilu.

3. ⁠Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan hak politiknya dengan memilih sesuai dengan hati nurani atas pertimbangan rekam jejak, bukan karena intimidasi, paksaan, maupun iming-iming berupa materi.

4. ⁠Kami meminta para penyelenggara Pemilu untuk menjaga integritas, keadilan, dan profesionalisme selama penyelenggaraan pemilu. Pelanggaran etika sebagaimana telah diputuskan DKPP telah dilakukan oleh KPU tidak boleh terulang karena penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran etika hanya akan merusak integritas pemilu dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyelenggara, yang berujung pada kepercayaan publik terhadap legitimasi hasil Pemilu.

5. ⁠Kami mengajak para tokoh agama untuk tetap menjadi teladan moral serta turut mengawal penyelenggaraan Pemilu agar tetap berpijak pada moralitas, etika, nilai- nilai kejujuran, dan kemanusiaan. Pemuka agama juga menjalankan peran untuk membimbing umatnya untuk ikut menjaga Pemilu dalam berbagai bentuk, mulai dari menghindari ujaran kebencian hingga terlibat pengawasan Pemilu di lingkungan masing-masing.

6. ⁠Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal dan memastikan bahwa Pemilu 2024 berlangsung secara adil, bersih, jujur, dan bermartabat, sesuai dengan semangat demokrasi dan konstitusi.

7. ⁠Kami mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi damai dan mencegah segala potensi konflik kekerasan.

Berikut adalah Nama-nama yang menandatangai Pernyataan Sikap Jaringan Gusdurian Pada 9 Februari 2024 di Yogyakarta .
1. Alissa Wahid
2. K.H. Imam Aziz
3. KH. Lukman Hakim Saifuddin
4. Farha Ciciek
5. KH. Husein Muhammad
6. Anita Hayatunnufus Wahid
7. Hakim Jayli
8. Achmad Munjid
9. Saiful Huda Sodiq
10. Inaya Wahid
11. Abdul Gaffar Karim
12. Hairus Salim
13. Ahmad Sauedy
14. Mayadina
15. Wiwin Siti Aminah
16. KH. Marzuki Wahid
17. KH. Faqihuddin Abdul Kodir
18. Nur Rofiah
19. Maftcuhan
20. Jay Akhmad
21. Wahyudi Anggoro Hadi
22. Marzuki Rais
23. Mujtaba Hamdi
24. Tedi Kholiludin
25. Subhi Azhari
26. Rindang Farihah
27. Alamsyah M. Dja’far
28. Suraji Sukamzawi
29. KH. Shalahuddin Al-Warits
30. Muhammad Iqbal Arsyad
31. Zainal Abidin Bagir
32. Sri Hidayati

33. Nur Kholik Ridwan

34. M. Jadul Maula

35. Maryam Fithriyati

36. Khotimatul Husna

37. Tri Noviana

38. Romo Martinus Joko Lelono

39. Wasingatu Zakiyah

40. Suhadi Cholil

41. Lilin Herlina

42. Najib Kaelani

43. Hasan Basri Marwah

44. Anditya

45. Eko Teguh Paripurno

46. Banu Subagyo 47. Heru Prasetia

48. Nur Solikhin

49. Mukhibullah

50. Sarjoko

51. Siti Munawaroh

52. Fatin Ilfi

53. Rifa Mufidah

54. Adin Fahima Zulfa

55. Haibatun Nisa

56. Wahyuni Della Sari

57. Aulia Abdurrahman Soleh

58. Laila Fajrin

59. Zahri Humairah

60. M. Pandu Agung

61. Suaib Prawono

62. Masruroh

63. M. Amrul Haq Zain

64. Ryan Sevian

65. Humam Rimba

66. Djemi Radji

67. Imam Maliki

68. Masturidho

69. Ulfatun Hasanah

70. Nurun Nisa

71. Tata Khoiriyah

72. Yayasan LKiS

73. Wahid Foundation

74. Fahmina Institute

75. Yayasan Inklusif

76. Lembaga Studi Sosial & Agama (ELSA)

77. Institute for Javanese Islam Research (IJIR)

78. Center for Marginalized Communities Studies (CMARs)

79. Kampoeng Sinaoe Sidoarjo

80. Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC)

81. Rumah Inklusif

82. Yayasan Desantara

83. Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR)

84. Abdurrahman Wahid Centre for Peace and Humanities Universitas Indonesia (AWCPH UI)

85. Tanoker Ledokombo

86. HAMberger Podcast

87. Pusat Studi Gus Dur dan Transformasi Sosial, ISIF

88. Kindai Institute

89. GUSDURian Adipala

90. GUSDURian Demak

91. GUSDURian Pemalang

92. GUSDURian Banjarnegara

93. GUSDURian Brebes

94. GUSDURian Solo

95. GUSDURian Pekalongan

96. GUSDURian Yogyakarta

97. GUSDURian Jepara

98. GUSDURian Semarang

99. GUSDURian Purworejo

100. GUSDURian Kudus

101. GUSDURian Prawoto

102. GUSDURian Banyumas

103. GUSDURian Kebumen

104. GUSDURian UIN Walisongo

105. GUSDURian Klaten

106. GUSDURian Wonosobo

107. GUSDURian Pontianak

108. GUSDURian Palangkaraya

109. GUSDURian Banjarmasin

110. GUSDURian Samarinda

111. GUSDURian Barabai

112. GUSDURian Lawang kuari

113. GUSDURian Totabuan

114. GUSDURian Kab. Gorontalo

115. GUSDURian Bone

116. GUSDURian Minahasa

117. GUSDURian Polewali Mandar
118. GUSDURian Bolaang Mongondow Selatan

119. GUSDURian Palopo

120. GUSDURian Barru

121. GUSDURian Mamasa

122. GUSDURian Kota Gorontalo

123. GUSDURian Manado

124. GUSDURian Makassar

125. GUSDURian Majene

126. GUSDURian Bonebolango

127. GUSDURian Boalemo

128. GUSDURian Hongkong

129. GUSDURian Mesir

130. GUSDURian Sorong

131. GUSDURian Surabaya

132. GUSDURian Gresik

133. GUSDURian Ponorogo

134. GUSDURian Tulungagung

135. GUSDURian Mojokerto

136. GUSDURian Malang

137. GUSDURian Sumenep

138. GUSDURian Sidoarjo

139. GUSDURian Lamongan

140. GUSDURian Kab. Blitar

141. GUSDURian Bangkalan

142. GUSDURian Mojokuto Pare Kediri

143. GUSDURian Ngawi

144. GUSDURian Pamekasan

145. GUSDURian Pasuruan

146. GUSDURian Jombang

147. GUSDURian Tuban

148. GUSDURian Lombok Utara

149. GUSDURian Lombok Tengah

150. GUSDURian Lombok Barat

151. GUSDURian Lombok Timur

152. GUSDURian Mataram

153. GUSDURian Banyuwangi

154. GUSDURian Batu

155. GUSDURian Bojonegoro

156. GUSDURian Kota Blitar

157. GUSDURian Jember

158. GUSDURian Bekasi

159. GUSDURian C⁠ iputat

160. GUSDURian Cirebon

161. GUSDURian Karawang

162. GUSDURian Tasikmalaya

163. GUSDURian Garut

164. GUSDURian Sukabumi

165. GUSDURian Depok

166. GUSDURian Banjar Petroman

167. GUSDURian Tangerang

168. GUSDURian Lebak

169. GUSDURian Jakarta

170. GUSDURian Cilegon

171. GUSDURian Pandeglang

172. GUSDURian Serang

173. GUSDURian Padang

174. GUSDURian Bandung

175. GUSDURian Kab. Bandung

176. GUSDURian Kab. Bandung Barat

177. GUSDURian Lampung Barat

178. GUSDURian Jambi

179. GUSDURian L⁠ ampung

180. GUSDURian Subang

181. GUSDURian Cianjur

182. GUSDURian Bandung

183. GUSDURian Silampari

184. GUSDURian Medan

185. GUSDURian Riau

186. GUSDURian Kanjuruhan

187. GUSDURian Jerman

188. GUSDURian Bogor

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button