
PRNU Se-Kecamatan Janapria dilantik, Pathul Bahri Titip Pesan, Ber NU Jangan Berat-Berat
JANAPRIA, QOLAMA.COM | Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lombok Tengah, melantik sembilan Pengurus Ranting NU (PRNU), empat Pengurus Ranting Percobaan serta mengukuhkan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Janapria Senin, (20/1/2020).
Acara pelantikan dan pengukuhan yang berlangsung di Pondok Pesantren Sirajul Huda Paok Dandak, Desa Durian, Kecamatan Janapria Lombok Tengah dihadiri langsung Ketua Tandfidziyah PCNU Lombok Tengah H.L. Pathul Bahri, S. Ip, Sekretaris PCNU Loteng Drs. L. Rupawan Jhony dan Jajaran Pengurus Badan Otonom Lembaga di PCNU Loteng.
Selain itu, tampak sejumlah tokoh seperti Anggota DPD RI, TGH. Ibnu Kholil, M. Ag, Anggota DPRD Kab. Loteng Fraksi PKB Prayatna Wirahadi Saputra, ST, TGH. Salman Al Farisi, TGH. Supardi Ramli, Perwakilan dari Kepolisian dan TNI serta Jajaran pengurus MWC dan Ranting NU Se Kecamatan Janapria dan Ribuan Jama’ah Nahdliyyin.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Janapria H. Mahlan, S. Sos dalam sambutannya menyampaikan, pelantikan bersama Ranting NU Se Kecamatan Janapria ini adalah momentum untuk membangkitkan Ghirah ke-NU-an di tengah masyarakat.
“Secara kultural, Masyarakat kita di Janapria ini mayoritas NU. Tetapi karena tidak tersentuh secara organisasatoris, akhirnya Ghirah ber-NU sangat kurang” ungkapnya
Karena itu ia berharap, setelah terbentuknya ranting di semua desa, NU akan semakin menampakkan kegiatan-kegiatannya dan bersama-sama membangun masyarakat yang agamis berlandaskan Faham Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Sementara itu, Ketua PCNU Loteng yang juga wakil Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri dalam sambutannya mengajak masyarakat terutama pengurus PRNU yang baru dilantik agar tidak berat-berat memikirkan NU.
“Indikatornya menurut saya empat saja, terselenggaranya Maulid, Isro’ Mi’roj, Nuzulul Qur’an dan Halal Bihalal, sudah itu saja, karena kelompok diluar ahlissunnah wal jama’ah pasti enggan melakukan tradisi-tradisi bagus warisan para ulama ini” Katanya.
Ia juga mengamanatkan agar semua pengurus PRNU berjuang dengan ikhlas di NU dan berniat meneruskan perjuangan para ulama.
“Ini sangat penting, karena tanpa keikhlasan, para pengurus aka sulit menggerakkan NU karena tidak ada upahnya” Tegas Pathul.
Anggota DPD RI Ibnu Kholil, M.Ag mengisi ceramahnya dengan mengisahkan periodisasi berdirinya NU yang dimulai dengan cerita Tongkat Nabi Musa yang dikirimkan KH. Kholil Bangkalan kepada KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) melalui KH. As’ad Syamsul Arifin sebagai petunjuk guru untuk mendirikan NU.
“Berdirinya NU erat kaitannya dengan akhlaq murid terhadap guru, seorang murid tidak akan mengambil keputusan tanpa petunjuk seorang guru, nah ikut Nahdlatul Ulama adalah salah cara kita ikut terhadap guru, yakni ikut para ulama dan para waliyullah yang mendirikan NU” ulasnya.
Lanjutnya, berdirinya NU juga dilatarbelakangi oleh menguatnya Wahabi di Makkah yang fahamnya banyak bertentangan dengan akidah Ahlussunnah Waljama’ah seperti mengharamkan Ziarah Kubur, Shalawatan, Tahlilan dan lain sebagainya.
“Sehingga NU didirikan salah satunya untuk menjaga tradisi-tradisi baik Ahlussunnah Wal Jama’ah itu tetap terjaga, bukan sebagai bid’ah yang diharam-haramkan” Tegasnya.
Acara pelantikan dan pengukuhan PRNU Se Kecamatan Janapria ini berlangsung khidmat dan ditutup do’a yang dipimpin TGH. Salman Faris.