Prof Masnun Minta Pengurus NU Loteng Kedepan Lebih Berprespektif Global
PRAYA, QOLAMA.COM | Ketua Tandfidziyah PWNU NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M. Ag yang hadir menyampaikan sambutan di Acara Konfercab XII PCNU Lombok Tengah pada Ahad, (31/10) mengapresiasi kepengurusan PCNU Lombok Tengah periode 2016-2021. Karena dibawah kepemimpinan HL. Pathul Bahri, NU di Lombok Tengah termasuk salah satu PCNU di NTB yang paling banyak kegiatannya.
“Saking banyaknya kegiatan NU di Lombok Tengah sampai saya tidak bisa menghadiri semua kegiatan yang dilaksanakan, dan ini sesuatu yang sangat positif dan harus dilanjutkan” Ungkapnya.
Namun demikian, semua program yang dilaksanakan tersebut harus lebih dimaksimalkan lagi. NU menurutnya harus tetap memegang prinsip Al Muhafadzatu Ala Qodimissholeh Wal Akhdzu Bil Jadidil Ashlah. Meneruskan program program yang baik dan mengganti program-program yang baik menjadi lebih baik lagi.
“Misalnya pembangunan Kantor NU yang hanya 2 lantai, ini harus dilanjutkan, bila perlu jadi 9 lantai” Tandasnya.
Terkait program program sosial kemasyarakatan, NU Lombok Tengah juga harus lebih maksimal kedepan, sebab kehadiran NU ditengah masyarakat saat ini menjadi sangat dibutuhkan.
Selanjutnya ia mengharapkan melalui Konfercab XII ini, Pengurus PCNU Lombok Tengah bisa bermuhasabah untuk menjadi lebih baik kedepan.
Dikatakannya, NU Lombok Tengah tidak boleh hanya berfikir lokalitas, dan sektarian lagi, sebab keberadaan sejumlah fasilitas seperti Bandara, Pariwisata Mandalika dan Motor GP mengharuskan perspektif global karena akan menjadi jalur strategis bagi masyarakat dunia.
“Perspektif berfikir pengurus-pengurusnya tidak boleh lagi iklimiyyah (Lokal) tetapi harus ad Dauliyyah (Global), harus berpresfektif Mudhori’ (Sekarang dan Akan Datang), bukan perspektif Madhi (Masa lalu)” Tandasnya.
Adapun terkait pemilihan Ketua Tandfidziyah dan Rois Syuriyah yang akan dilaksanakan pada Konfercab XII, Masnun menandaskan agar memegang prinsip Wasyawirhum Fil Amr, di musyawarah kan dengan sebaik baiknya. Dirinya sebagai Ketua PWNU tidak bisa dan tidak akan mengintervensi, itu semua kewenangan musyawirin.
“Kami hanya bisa mengintervensi secara ilahiyah, intervensi dengan mendo’akan agar Konfercab ini dapat menghasilkan kepemimpinan yang terbaik untuk NU Lombok Tengah yang lebih baik kedepan.” Pungkasnya.