
MATARAM – QOLAMA.COM | Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat diminta tidak asal ngarang dalam menetapkan target kunjungan wisatawan, melainkan berdasarkan perencanaan matang dan strategi yang tepat, agar bisa sesuai harapan.
Permintaan tersebut disampaikan Gubernur NTB, Zulkifli.ansyah ketika membuka rapat koordinasi rencana kerja kepariwisataan terkait realisasi target kunjungan 4,5 juta wisatawan 2020 di Hotel Golden Palace, Mataram, Kamis 12 Februari 2020.
“Pariwisata kita sudah baik. Tapi masih banyak PR yang harus dibenahi. Jadi jangan ngarang membuat target. Harus detail darimana akan didapatkan. Profil marketing juga jelas apa yang disukai, dibutuhkan kemudian bagaimana memenuhi standar pelayanan itu sebagai formulasi strategi” ucap Zul.
Dikatakan, target 4,5 juta wisatawan tahun 2020 harus berdasarkan strategi yang tepat dan detail. Di satu sisi, sumber daya pariwisata harus siap melayani, di sisi lain, sebagai manusia yang membutuhkan pelayanan, calon wisatawan harus dikenali betul profilnya darimana saja.
Memastikan negara mana saja pasar wisatawan yang akan disasar, seperti apa profil mereka kemudian memastikan dukungan infrastruktur pariwisata untuk dapat mewujudkan target 4,5 juta kunjungan tersebut.
“Fasilitas direct flight ke Perth, Australia, sebanyak tiga kali memungkinkan untuk digenjot sehingga program promosi menjadi tepat sasaran. Politisi PKS tersebut juga mengilustrasikan pentingnya mengenali kebutuhan pasar melalui strategi marketing yang baik” katanya.
Ia mencontohkan strategi rumah sakit mahal yang begitu peduli pada pasien, dengan komunikasi human interest yang baik, mengingat pariwisata bukan hanya soal Mandalika atau 99 desa wisata, tetapi soal manusianya.
Kepala Dinas Pariwisata, H. Lalu Mohammad Faozal, menjelaskan, strategi marketing tahun ini berbasis wisatawan nusantara. Artinya, NTB masih berharap banyak dari kunjungan lokal mulai dua juta sampai lima juta kunjungan.
“Selebihnya, pasar Asia seperti wisatawan Malaysia menjadi prioritas promosi untuk menaikkan angka kunjungan dua juta wisatawan” katanya.
Selain Australia yang telah terbukti menaikkan angka kunjungan hingga 1.200 persen lewat penerbangan langsung serta promo diskon tiket pesawat sampai dengan 50 persen untuk penerbangan lokal ke NTB
Faozal juga menjelaskan rapat koordinasi ini juga dimaksudkan untuk penguatan manajemen destinasi, program prioritas dan menegaskan peran media untuk komunikasi publik terkait kondisi pariwisata secara umum.