MATARAM, QOLAMA.COM | Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh menyerahkan secara simbolis paket bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 untuk wilayah Kota Mataram, Kamis, 23 April 2020.
Penyerahan dan pelepasan secara simbolis ini berlangsung di Pendopo Walikota Mataram sekaligus akan langsung didistribusikan ke semua wilayah di Kota Mataram.
Penyerahan bantuan JPS menurut Gubernur, sebagai salah satu upaya pemerintah mengurangi beban hidup masyarakat miskin akibat wabah Covid-19.
“Bantuan JPS ini ada yang berasal dari pemerintah pusat dan ada yang berasal dari pemerintah daerah.” Ungkap Zul.
Gubernur juga meminta semua pihak agar serius memutus rantai penyebaran Covid-19 di NTB. Sebab tanpa itu, penyebaran Virus Corona di NTB ini akan berlangsung lama.
“Informasi dari Universitas Mataram, telah dilakukan simulasi dan proyeksi terkait penyebaran Covid-19 di NTB, puncaknya akan terjadi pada pertengahan bulan Agustus, dengan jumlah kasus positif diperkirakan sekitar 5.800 orang. Data ini menuntut kita untuk melakukan hal serius mulai dari sekarang, dan memikirkan dampak terhadap sosial ekonomi kita di NTB” Ungkap Gubernur Zul.
Dalam penyiapan semua alat-alat dan kebutuhan selama Covid, Gubernur meminta kepada pemerintah daerah agar memaksimalkan peran UKM lokal. Baik untuk memproduksi Masker, APD dan kebutuhan pangan. Hal itu berdampak selain meningkatkan aktivitas ekonomi, juga untuk menghidupkan UMKM lokal yang ada di NTB agar punya aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sekala lokal di NTB.
Dengan dilakukannya pemberdayaan UMKM lokal ini, diharapkan ketika pemerintah sudah tidak mampu lagi memberikan bantuan, maka UMKM kita di NTB sudah punya cara untuk mengatasi hidup sendiri.
“JPS ini hanya untuk tiga bulan, kalau wabah ini berjalan panjang, kita perlu memikirkan cara untuk mengantisipasi dampaknya,” pintanya.
Sementara itu, Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh dalam sambutannya, menyampaikan terimakasih kepada gubernur dan semua pihak, yang telah berpartisipasi menyalurkan bantuan kepada masyarakat untuk penanganan dampak dari Covid-19 di Kota Mataram.
Walikota melaporkan perkembangan Covid-19 Kota Mataram, jumlah postif sebanyak 44 orang, dari tujuh klaster, jumlah meninggal 2 orang, sembuh 4 orang, sedangkan yang lainnya masih dalam penanganan dan semua pasien dalam kondisi stabil.
Ia menjelaskan, Pemkot Mataram terus melakukan langkah-langkah penaganan Covid-19 dengan mengacu pada program pemerintah pusat. Yakni pencegahan dan penanganan, serta memberikan bantuan masyarakat terdampak dengan JPS dan stimulus.
Ditambahkan Ahyar, saat ini Pemkot Mataram juga terus fokus melakukan langkah-langkah pengamanan terhadap klaster, dalam rangka pencegahan untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kota Mataram.
Ia merincikan sekitar 70 ribu KK masyarakat Kota Mataram penerima JPS. Penanganannya merupakan kolaborasi antara intervensi pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Daerah. (*)