Ads
HeadlineLife StyleLingkunganMataram

Pelajar di Mataram Sulap Limbah Jadi Karya Seni Rupa.

MATARAM – QOLAMA.COM | Keberadaan sampah di tengah masyarakat, termasuk pelajar selama ini seringkali diidentikkan dengan sesuatu hal yanv kotor, bau dan jorok. Padahal sampah kalau bisa diolah dengan baik, bisa menjadi barang berharga, bernilai ekonomi, juga seni.

Sebagaimana dilakukan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mataram, dengan memanfaatkan limbah plastik, kotak bekas dan limbah lain menjadi barang bernilai seni rupa, berupa pembuatan wayang kulit dan siap dipentaskan.

Wakil Gubernur NTB, Hj. Siti Rohmi Jalilah menyambut baik rencana pementasan seni rupa wayang tiga dimensi berbahan limbah yang digagas siswa-siswi SMAN 1 Mataram.

“Siswa tidak hanya belajar memanfaatkan sampah, namun menjadi agen penggerak zero waste di lingkungan pendidikan” kata Rohmi di saat menerima rombongan pelajar SMAN 1 Mataram Selasa 28 Januari 2020.

Rohmj yang merupakan alumni SMANSA Mataram ini berpesan agar kegiatan dipersiapkan dengan baik dan mempunyai sasaran yang jelas bukan sebatas acara seremonial.

Bicara tentang lingkungan dengan mengadakan kegiatan besar dan anggaran besar pula, harus mampu memberikan penyadaran, jangan sampai masyarakat yang akan menikmati dan bersentuhan langsung dengan lingkungan justru tidak mengetahui tentang maksud kegiatan tersebut.

Ia juga mengingatkan, agar jajaran pendidikan, guru dan siswa dapat menggunakan istilah yang mudah dipahami oleh masyarakat dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pendidikan tentang lingkungan.

“Gunakan Bahasa Indonesia, misalnya istilah Zero Waste saat berbicara dengan siswa PAUD, siswa SD maupun masyarakat, gunakan istilah bebas sampah. Begitu juga penggunaan istilah sampah organik atau sisa makanan, daun-daun dan non organik seperti plastik dan lainnya, sehingga benar-benar mudah dimengerti dan difahami oleh masyarakat,” tegas Rohmi.

Menurutnya, konsep lingkungan bersih dan sehat, bukan karena tidak adanya sampah di lingkungan semata, tapi bagaimana lingkungan tertata rapi, ruang kelas bersih, meja bersih dari debu dan toiletnya harum.

Ini sekaligus tantangan buat sekolah, agar sebelum mengedukasi masyarakat dan adik-adiknya di SD maupun SMP, mampu memastikan dan memberikan contoh lingkungan sekolahnya yang sudah bersih dan sehat.

Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB untuk wilayah Lombok Barat – Mataram, Abdurrosyidin R., mengatakan jajaran Dikbud sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang bertujuan memberikan dan pemahaman tentang menjaga lingkungan dalam bentuk pentas seni rupa wayang

“Kegiatan ini akan menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan sekolah bersih dan sehat,” ucapnya.

Ditambahkannya, sekolah sehat dan bersih adalah prioritas Dikbud saat ini dan bukan hanya terbatas di lingkungan pendidikan namun juga lingkungan keluarga jajaran pendidikan, sehingga harapannya kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan juga oleh sekolah-sekolah lain.

Lebih lanjut dikatakan, dalam rangka mendukung program Zero Waste, Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 1 Februari 2020 mendatang akan meluncurkan tiga program, yaitu program NTB Sehat dan Bersih, program Pendidikan Keluarga dan program Aksi Bergizi Penambah Tablet untuk anak-anak di sekolah.

Ketua OSIS SMANSA Mataram, Muh. Azim Billah optimis, kegiatan pentas seni rupa wayang akan berjalan dengan sukses. Bersama tim pementasan telah berlatih giat dalam kurun waktu dua bulan terakhir untuk mengahadapi pentas seni pertunjukan tersebut.

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Cek juga
Close
Back to top button