HeadlineKesehatanTak Berkategori
Trending

Pemprov NTB Klaim, Korona Bangkitkan UMKM NTB, Benarkah?

MATARAM, QOLAMA.COM | Krisis ekonomi yang disebabkan Pandemi Covid-19 tak membuat Pemerintah Propinsi NTB pesimistis. Krisis beberapa bulan belakangan ini malah dianggap peluang untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta merangsang pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di NTB

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM, usai mendengarkan arahan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dalam rapat yang digelar di kantor Gubernur NTB, Senin, 27 April 2020.

Najamuddin menegaskan, Gubernur NTB sangat antusias mengelola persoalan yang muncul dalam situasi krisis karena biasamya jutsru krisislah yang membuka peluang untuk belajar hal-hal baru.

Diklaim Najamudin, NTB saat ini sedang memanfaatkan krisis untuk mendorong tumbuhnya UMKM dan IKM yang memiliki daya tahan lebih baik. Program JPS Gemilang, didorong untuk menjadi pemantiknya. Caranya dengan memasukkan produk-produk UMKM dan IKM di NTB dalam 105.000 paket bantuan yang didistribusikan untuk masyarakat NTB.

“Gubernur menegaskan bahwa agen pembangunan ekonomi itu memang UMKM dan IKM. Makanya terobosan itu dibuat untuk memajukan mereka. Dan hasilnya sudah mulai terlihat,” terangnya.

Selain JPS Gemilang katanya, Gubernur juga mulai memproyeksikan penguatan BUMDes sebagai pengguna produk-produk industri lokal. Salah satu produk industri lokal yang bisa dimanfaatkan oleh BUMDes di NTB adalah cold storage yang baru-baru ini telah dihasilkan dari tangan para guru dan pelajar SMK di Kuripan, Lombok Barat.

Sebelumnya, ada pula motor listrik Lingsar yang telah diujicoba sendiri oleh Gubernur NTB beberapa waktu lalu. Sehingga menurut Najam, BUMDes nantinya akan didorong untuk menghimpun komoditas-komoditas lokal sebagai bahan pangan yang dijual untuk warga. Kebutuhan setiap kepala keluarga selama sepekan atau sebulan, nantinya dapat dipesan melalui Trade Distribution Center (TDC) di masing-masing desa.

“Bahkan Gubernur mendorong agar TDC ini bisa menjadi outlet dari produk-produk lokal kita. Nantinya, untuk menyimpan bahan-bahan kebutuhannya, mereka bisa menggunakan cold storage buatan anak-anak SMK di NTB, dan untuk mendistribusikan produk-produknya, mereka bisa menggunakan motor listrik buatan SMK di NTB. Jadi secara tidak langsung kita menyediakan pasar dan insentif untuk kemajuan industri kita,” Jelasnya panjang.

Najamuddin pun mengimbau masyarakat NTB untuk terus memberikan dukungan bagi upaya yang saat ini tengah dilakukan Pemprov NTB. Ia pun menegaskan, tidak ada alasan untuk merasa pesimis dengan lesunya kondisi perekonomian akibat wabah Covid-19 ini. “Karena bagi kita, krisis ini justru menjadi peluang untuk bangkit dan menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Masalah-Masalah JPS Gemilang Jadi Pembelajaran

Najamuddin menyinggung soal banyaknya permasalahan terkait penyaluran bantuan sembako JPS Gemilang seperti tumpang tindihnya data, adanya bantuan makanan yang mengalami rusak dan busuk serta masalah lainnya. Hal hal tersebut menurutnya dapat dimaklumi dan menjadi bagian dari proses pembelajaran .

“Kalau ada masalah dan lain sebagainya, bisa dimaklumi. Yang jelas, permasalahan yang kita hadapi sekarang ini dialami juga seluruh daerah di kabupaten/kota lain, bahkan pemerintah pusat,” ujarnya.

Ia tak menampik adanya temuan-temuan lapangan terkait JPS Gemilang, namun persoalan-persoalan tersebut justru mendatangkan hikmah berupa pembelajaran yang untuk memperbaiki pelaksanaan program ini di fase-fase berikutnya.

“Jadi permasalahan-permasalahan itu membuat kita semua bisa mendapatkan kesempatan untuk terus memperbaiki diri. Dan kita tentu berkomitmen, supaya mudah-mudahan tahap berikutnya jadi lebih baik,” tegasnya.[]

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button