MATARAM – QOLAMA.COM | Universitas Mataram (Unram), bekerjasama dengan laboratorium Hepatika Bumigora Mataram menciptakan alat Rapid Test Antigen yang dilabeli dengan nama “ENRAM”. Alat rapid test antibody buatan lokal NTB ini bahkan tingkat akurasinya tidak kalah dengan alat sejenis yang selama ini digunakan untuk melakukan tracing contact.
Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Prof. Mulyanto menjelaskan, setelah membuat alat Rapid Test Antibody bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan Padjajaran yang dinamai RIGHA, Hepatika ditantang oleh Gubernur NTB, untuk membuat inovasi menciptakan alat Rapid Test Antigen bekerjasama dengan Unram.
Sehingga menurutnya, Hepatika terus berikhtiar melakukan penelitian dan riset. Dari usaha tersebut, menghasilkan produk Rapid Test Antigen untuk Covid-19.
“Kami yang mempoduksi produk, kemudian hasilnya dievaluasi oleh Unram,” kata Profesor Mul.
Produk karya NTB ini telah melalui proses seperti validasi dan uji lainnya. Untuk menguji akurasinya alat ini dibandingkan dengan sampel virus menggunakan PCR dan anti virus yang telah beredar atau komersil lainnya.
Hasilnya kata Mulyanto sangat memuaskan. Sensivitasnya dan spesifitasnya lebih baik dari salah satu alat tes cepat yang beredar dipasaran. Akurasi alat ini sensivitasnya sekitar 91 persen, dengan spesifitasnya sekitar 96 persen.
“Alatnya dapat mendeteksi paling tidak dari 100 pasien positif, sejumlah 91 orang yang dapat dideteksi dengan produk ini” katanya.
Kalau tidak dapat dideteksi dengan alat ini, artinya jumlah virusnya sangat rendah dan tidak menular. Dibanding dengan produk lain ada yang sensivitasnya 80 persen. Produk ini juga merupakan hasil dari uji coba dengan 2 produk alat komersial sebagai pembanding.
Selain itu juga, alat ini tergolong murah dengan harga kurang lebih Rp. 100.000,- dan dapat langsung mendapatkan hasil sekitar 15 menit.
“Pembuatan alat bahanya sama dan cepat, lebih mudah dibanding dengan membuat alat sebelumnya,” tutup professor.
Peneliti Rumah Sakit Unram, Muhammad Rizki, mejelaskan bahwa hasil uji validasi yang dilakukan Unram dengan membandingkan sampel yang sama dengan produk komersial menunjukan bahwa hasil yang positif pada produk komersial juga positif pada produk Lab Hepatika. Dan sebaliknya, hasil negatif pada produk komersial tersebut, menujukan hasil negatif juga pada produk Hepatika.
“Sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut dibandingkan dengan tes PCR, Lagi-lagi hasilnya tetap konsisten, jadi dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas produk hepatika tidak kalah dengan produk komersil lainnya” kata Rizki ketika menghadiri konferensi pers di kantor Gubernur NTB, Kamis 26 Februari 2021.
Artinya, hasil deteksi produk komersial, dapat dideteksi oleh produk yang dikembangkan oleh Hepatika.