Ads
HeadlineHukum dan KriminalMataram

AJI, MOI, IJTI, FWMO Rame-Rame Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis

MATARAM, QOLAMA.COM | Tindakan oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemprov NTB yang bertindak kasar kepada Wartawan Radar Mandalika Muhammad Arif pada saat akan mengambil gambar peserta aksi Senin (24/8) menuai kecaman dari berbagai organisasi Pers dan Jurnalis di Nusa Tenggara Barat.

Sedikitnya empat organisasi telah mengeluarkan statemennya dimedia, diantaranya Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Media Online Indonesia (MOI) Lombok Tengah dan Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lombok Timur. Organisasi-organisasi ini mengecam keras tindakan menghalang-halangi kerja wartawan tersebut.

“AJI menyesalkan tindakan oknum anggota Satpol PP yang menghalangi kerja jurnalis dalam memperoleh informasi,” kata Ketua AJI Mataram Sirtupillaili, Senin (24/8) dikutip dari tajuklombok.com

“Kerja Jurnalis dilindungi undang-undang, siapapun yang menghalangi bisa kena pidana” Tambah Ketua MOI Lombok Tengah Ahmad Jumaili

“Seharusnya, oknum tenaga pengaman mengedepankan profesionalisme dan pendekatan secara humanis dalam menghadapi masyarakat, “ Kata Ketua FWMO Lombok Timur, Syamsurrijal. Sementara, ketua IJTI NTB meminta instansi Satpol PP segera meminta maaf atas insiden kekerasan tersebut.

“Kami meminta instansi Satuan Polisi Pamong Praja melakukan klarifikasi dan meminta maaf tentang insiden kekerasan yang terjadi dan menimpa wartawan media cetak bernama Muhamad Arif” Ungkapnya dalam rilis yang diterima Qolama, Senin (24/8/2020).

Baca Berita Lainnya :

Tulis Papuk Kalsum, Seorang Wartawan dan Pegiat Sosial Digebuk Oknum Kadus

MOI Loteng; Mengusir Wartawan Bisa Dipidana 2 Tahun

Kesadaran Ber-media tak Dibarengi Kesalehan Sosial dan Kesalehan Virtual

Diketahui sebelumnya, kronologi tindankan kasar Satpol PP ini bermula ketika wartawan bernama Arif bermaksud mengambil gambar seorang demonstran yang tengah diseret sejumlah anggota Satpol PP saat membubarkan aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina NTB di kantor Gubernur NTB Senin (24/08) siang.

“Dia (Pol PP) datang dan bilang kenapa ambil muka saya, HP saya di tepis pake tangannya dan saya di dorong, dia bilang kenapa ambil muka saya, padahal saya fokus ke yang diseret itu, ditarik tarik Bahu saya,” Ungkap Arif seperti Rilis yang diterima Qolama.

Tak hanya itu, anggota Satpol PP tersebut juga meminta Arif agar menghapus foto-foto yang berhasil diambilnya.[]

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button