
Bagi Lalu Nasib, wayang bukan sekadar hiburan. Ia sering menegaskan, manusia hanyalah wayang yang digerakkan oleh Tuhan, sementara dalang melambangkan Sang Pengendali. Falsafah ini menjadikan wayang Sasak tampil sebagai tontonan sekaligus tuntunan.
Lombok Barat, Qolama.com | Dunia kesenian Sasak berduka. Maestro dalang wayang Sasak, H. Lalu Nasib AR, meninggal dunia di rumahnya di Perigi, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Jumat, 29 Agustus 2025, pukul 12.15 Wita. Kabar duka ini disampaikan pihak keluarga besar dan dibenarkan oleh budayawan Sasak, Lalu Sajim Sastrawan.
“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia kanda kami tercinta, H. Lalu Nasib (dalang). Pemakaman dan shalat jenazah menunggu musyawarah keluarga,” kata Lalu Sajim.
Lalu Nasib dikenal sebagai maestro wayang Sasak yang melegenda. Lebih dari lima dekade ia mengabdikan hidupnya di panggung wayang. Pembawaannya yang humoris dan kocak membuat setiap pertunjukan selalu ditunggu masyarakat.
Bagi Lalu Nasib, wayang bukan sekadar hiburan. Ia sering menegaskan, manusia hanyalah wayang yang digerakkan oleh Tuhan, sementara dalang melambangkan Sang Pengendali. Falsafah ini menjadikan wayang Sasak tampil sebagai tontonan sekaligus tuntunan.
Sejak kecil, Lalu Nasib telah tekun mendalang, bahkan hanya dengan wayang dari kardus bekas. Dari sanalah lahir seorang ikon budaya yang kelak dikenal seantero Lombok. Dedikasinya diabadikan dalam buku “Layar Nasib: 50 Tahun Berkarya Maestro Dalang Wayang Sasak H. Lalu Nasib AR”—sebuah penghormatan atas perannya menjaga warisan seni tradisi Sasak.
Kini, sang maestro telah berpulang. Lombok kehilangan salah satu penjaga api budaya terbaiknya.