FeaturesHeadlinePariwisata

Tak Cerminan Nilai Sasak Sangkep Warige di Hotel Tuai Kritik

LOMBOK TENGAH – Penyelenggaraan Sangkep Warige, ritual adat untuk menentukan waktu pelaksanaan tradisi Bau Nyale 2025, menuai kritik tajam dari sejumlah tokoh adat Sasak. Kegiatan yang digelar di Ballroom Raja Hotel The Mandalika, Desa Kute, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Rabu, 11 Desember 2024, dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai budaya Sasak.

Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Lombok Tengah, Lalu Guntur, mengatakan bahwa keputusan memindahkan pelaksanaan Sangkep Warige ke hotel adalah langkah yang kurang tepat.

“Sangkep Warige adalah ritual sakral dalam budaya Sasak untuk menentukan waktu Bau Nyale. Menggelarnya di hotel, di ruangan ber-AC, tidak mencerminkan esensi adat dan tradisi kita,” kata Lalu Guntur, Rabu, 11 Desember 2024.

Ia menilai, lokasi yang lebih sesuai untuk acara ini adalah tempat dengan nuansa budaya Sasak, seperti rumah adat Sasak Ende di Desa Sengkol, rumah adat Sade di Desa Rembitan, atau Bencingah Pantai Seger. “Pelaksanaan di bale adat akan lebih mendidik generasi muda untuk memahami dan menghormati tradisi Sasak,” tambahnya.

Menanggapi kritik tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Sungkul, memberikan penjelasan. Ia menyebut faktor cuaca sebagai alasan utama pemindahan lokasi.

“Dua tahun terakhir, Sangkep Warige dilaksanakan di rumah adat Sasak Ende. Tahun ini, karena hujan deras, kami harus memindahkan acara ke hotel. Awalnya, kami berencana menggelarnya di Bencingah Pantai Seger, tetapi kondisi tempatnya banyak bocor sehingga tidak memungkinkan,” ujar Lalu Sungkul.

Ia juga menegaskan bahwa pemindahan lokasi tidak mengurangi makna acara. “Proses penentuan waktu Bau Nyale tetap melibatkan tokoh adat dari empat kecamatan, yaitu Pujut, Praya Timur, Praya Barat, dan Praya Barat Daya. Hal ini yang terpenting,” katanya.

Lalu Sungkul pun menyampaikan permohonan maaf atas perbedaan pelaksanaan tahun ini. “Kami mohon maaf jika pelaksanaan Sangkep Warige kali ini tidak sesuai harapan. Namun, kami memastikan nilai-nilai adat tetap dijaga dalam proses ini,” tutupnya.

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button