BejorakHeadline

Korona Status ODP, Abu Bongoh Jadi Produktif Menulis

Sudah dua minggu Abu Bongoh tak keluar kamar karena tim kesehatan memvonis dia sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP). Ia harus menjalani karantina paling tidak 14 hari setelah ia pulang dari Gowa buat Piknik. Tapi ini hari ke 20 ini, Abu Bongoh rupanya masih juga berdiam diri di kamar. Ia keasyikan dan status ODP betu;-betul dia nikmati dengan banyak menulis.

Guru Dolle yang mendengar Abu Bongoh status ODP jadi deg-degan, sebenarnya ia ingin datang mnta oleh-oleh dari Gowa, tapi selain takut terpapar korona, guru dolle tak ingin mengganggu sahabatnya yang punya kebiasaan baru itu.

Dari daun jendela ia melihat Abu Bongoh menggerakkan penanya dan sesekali besuara seperti orang pidato.


Saudaraku senasib tak sepenanggungan…!!!

kebanyakan pohon besar itu hanya mampu hidup dalam satu musim.
jika tiba musim dingin, pohon yang hanya mampu hidup dimusim panas akan lunglai tak berdaya.
jika musim panas tiba, pohon yang hanya mampu bertahan dimusim dingin akan kering hingga mati….
benalu yang menempelpun memperoleh akibatnya…

“ha…? apa maksudnya dengan pohon besar dan benalu itu…?” Dolle bergumam sendirian sambil terus memantau.

saudaraku senasib tak sepenanggungan…!!!

kita ini adalah tumbuhan kecil dan beragam jumlahnya. mampu hidup disegala musim. siang berganti malam dan dingin digilir panaspun kita adalah tumbuhan yang tetap bertahan hidup.

lihatlah saudara kita yang tubuhnya kecil bernama kacang hijau. disentuh hawa dingin saja dia tumbuh menjadi taoge. terkena panas justru akan digeoreng menjadi isi bakpao.

lihatlah gulma, kelompok rerumputan yang selalu dianggap menggangu pohon besar itu. ditebas bahkan dicerabut dari tanah, dibuang berserakan namun mampu menjadi sajian makan bagi sekumpulan kambing, sapi dan kerbau di ladang.

dan banyak lagi tumbuhan kecil lainnya yang justru saling memberi pertolongan ketika tumbuhan lainnya diserang hama.

rerumputan justru bertindak untuk menahan unsur hara lebih lama sehingga tumbuhan lainnya menjadi subur.

bahkan rerumputun bersedia sebagai kompetitor yang membuat tanaman utama memiliki akar yang kuat.

sementara pohon besar kalau sudah terancam justru menggosok dan menggesek para benalu untuk teriak bikin gaduh dengan mengatasnamakan tumbuhan kecil demi kepentingannya.

jika pohon besar makin terancam dia akan makin tak terkendali. dia bayar orang bodoh agar menjadi sok pintar dan dia bayar orang pintar agar berpura-pura bodoh….

“waduh…. kok malah kesana maksudnya..? Guru Dolle terus menyimak

tapi tumbuhan kecil justru bilang:

silahkan kalian bikin panas sepanas panasnya hingga kami kalian anggap kehabisan kipas
silahkan kalian bikin dingin sedingin dinginnya hingga kami kalian anggap kehabisan selimut
silahkan kalian bikin harga semahal mahalnya hingga kami tak lagi mampu membelinya

silahkan kalian bikin konspirasi sehingga kamera media tak lagi fokus membidiknya.
silahkan kalian bikin gambar dan ulasan serta narasi yang mengerikan hingga kami kalian anggap akan sembunyi ketakutan…!!! perbuatan kalian akan sia sia…!!!

……………..

tok… tok… tok….. Guru Dolle tak tahan ingin bergabung…

Abu Bongoh terperanjat dan menghentikan aktifitasnya….

“aku sudah dengar sejak tadi. mau pidato dimana? atau mau dimuat di media mana…???” Tanya Dolle

“mana ada pidato seperti ini disuka dan mana ada media bersedia mempublikasikan narasi dari seorang yang tak sekolah seperti aku…” jawab Bongoh…

“ayo kita jalan sore terus nanti kita buka bareng di musholla…” ajak Dolle.

#bersamakitabeda

#BEJORAK
Kolom ini diasuh Oleh Fairuz Zabadi | Kolomnis dan pegiat medsos yang biasa disapa Abu Macel.
Anda juga boleh menyumbangkan cerita dengan mengomentari postingan dibawah ini. Ndak lupak klik Bintang!

Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek juga
Close
Back to top button