AgamaFeaturesHeadlinePendidikanTak Berkategori

Dosen UIN Mataram Diduga Cabuli Mahasiswi, Alumni Ungkap Modus Pelecehan Bermuatan Agama

Mataram – Kasus dugaan pelecehan seksual kembali mencuat di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram berinisial W dilaporkan telah melakukan tindakan asusila terhadap sejumlah mahasiswi yang tinggal di Ma’had Al-Jami’ah UIN Mataram. Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).

MN, salah satu alumni Ma’had UIN Mataram, mengungkap bahwa perilaku menyimpang dosen W sebenarnya bukan hal baru. Ia mengatakan bahwa kabar mengenai dugaan pelecehan seksual tersebut sudah santer terdengar sejak tahun 2021, namun laporan mahasiswa ke pihak kampus tak mendapatkan respons yang memadai.

“Banyak yang lapor pernah dilecehkan dosen ini, tapi nggak digubris karena dia dianggap cukup berpengaruh,” ujar MN, dikutip dari lombok.tribunnews.com, Rabu (21/5/2025).

MN mengaku dirinya nyaris menjadi korban pelecehan saat masih tinggal di Ma’had, namun berhasil menghindar. Ia juga menyebut bahwa beberapa temannya tidak seberuntung dirinya.

“Banyak korban nggak sadar mereka dilecehkan, karena modusnya pakai dalih agama,” tambahnya.

Menurut MN, hingga kini sudah ada tujuh mahasiswi yang mengadu secara langsung kepadanya. Semua korban mengalami pelecehan setelah kegiatan pengajian di asrama. Pelaku disebut-sebut menggunakan pendekatan spiritual untuk memanipulasi korban agar tidak menyadari bahwa mereka sedang dilecehkan.

“Sebagian korban masih aktif kuliah, sebagian sudah lulus. Bisa jadi jumlah korban bertambah,” ujarnya lagi.

Sudah Dilaporkan ke Polda NTB

Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi, membenarkan bahwa laporan terhadap dosen UIN Mataram inisial W telah masuk ke Subdirektorat IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB. Ia mengatakan, kasus ini berlangsung sejak 2021 hingga 2024 dan telah menjerat tujuh korban, meski baru lima di antaranya yang berani melapor.

“Dia (pelaku) adalah salah satu pengurus Ma’had. Modusnya memosisikan diri sebagai ayah atau orang tua batin, lalu memanipulasi korban agar mau mengikuti kemauannya,” jelas Joko.

Dosen Datangi Polda NTB Tanpa Panggilan Resmi

Dalam perkembangan kasus, dosen W diketahui sempat mendatangi Mapolda NTB tanpa surat panggilan resmi. Ia diduga ingin menemui mahasiswa yang melaporkannya, namun korban telah diamankan lebih dulu sehingga tidak terjadi kontak langsung.

Meski sempat membantah tuduhan, dosen UIN Mataram tersebut akhirnya disebut mengakui perbuatannya. Hingga berita ini diturunkan, pihak kampus UIN Mataram belum memberikan pernyataan resmi mengenai langkah yang akan diambil terhadap terduga pelaku.

Adsvertise
Selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button